Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Investment Authority (INA) menyebutkan turut berpartisipasi sebagai investor dalam penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL).
"Kami sangat senang dapat berpartisipasi sebagai investor dalam IPO Mitratel untuk mempercepat pengembangan dan peningkatkan kualitas infrastruktur digital Indonesia, khususnya di sektor menara telekomunikasi," tulis INA dikutip Selasa (23/11/2021).
Selain itu, INA juga menyambut GIC, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), dan Abu Dhabi Growth Fund (ADG) yang berpartisipasi dalam investasi. INA meyakini investasi tersebut memberikan nilai strategis tambahan.
Advertisement
Baca Juga
“IPO Mitratel menandai pencairan dana investasi pertama INA dan awal investasi kami dalam infrastruktur dan teknologi digital,” tulis INA.
INA menyatakan selalu hati-hati memilih proyek investasi antara lain dengan melakukan uji tuntas yang ketat untuk memastikan bisnis ini layak secara komersial dan mematuhi prinsip GCG dan ESG.
Adapun GIC merupakan lembaga pengelola dana abadi atau perusahaan investasi milik pemerintah Singapura.
Berdasarkan data pemegang saham di atas 5 persen dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 19 November 2021, GIC genggam 4.483.233.100 saham atau setara 5,37 persen saham MTEL. Rinciannya melalui The Northern Trust Company 1.859.000 dan GIC Private Limited S/A GOS sebesar 4.481.374.100.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham MTEL
Pada penutupan perdagangan Selasa, 23 November 2021, saham MTEL naik 1,31 persen ke posisi Rp 775 per saham. Saham MTEL dibuka stagnan Rp 765.
Saham MTEL berada di level tertinggi Rp 790 dan terendah Rp 760 per saham. Total frekuensi perdagangan 26.295 kali dengan volume perdagangan 53.573.338. Nilai transaksi Rp 414,2 miliar.
Advertisement