Liputan6.com, Jakarta - CEO Tesla Elon Musk menjual sekitar USD 1,05 miliar saham atau setara Rp 14,9 triliun dengan estimasi kurs Rp 14.274 per dolar AS) pada Selasa, 23 November 202. Penjualan saham Tesla sebelumnya dijadwalkan pada September 2021 untuk memakai opsi yang berakhir pada 2022.
Elon Musk telah menjual sebanyak USD 9,85 miliar atau Rp 140,5 triliun saham Tesla selama bulan ini. Akumuliasi ini mencakup dua transaksi lainnya yakni penjualan pada pada Rabu, 10 November 2021 senilai USD 6,9 miliar atau Rp 98,4 triliun.
Penjualan lainnya yaitu sebanyak USD 1,9 miliar atau setara Rp 27,1 triliun pada 15 dan 16 November 2021. Sebagaian penjualan saham ini guna memenuhi kewajiban pajak atas pelaksanaan opsi saham.
Advertisement
Baca Juga
CEO Tesla dan orang kepercayaannya masih memegang 169 juta saham di perusahaan kendaraan listrik itu.
Saham Tesla menyusut 15,4 persen pada Jumat, 12 November 2021. Penurunan ini menandakan sebagai pekan terburuk bagi Tesla selama 20 bulan terakhir.
Situasi buruk ini terjadi setelah Musk melakukan penjualan saham-saham itu. Pada Rabu sore, 24 November 2021, saham meroket 1 persen.
Pada Sabtu, 6 November Musk melakukan jejak pendapat di Twitter. Voting tersebut menanyakan kepada lebih dari 560 juta pengikut di Twitternya terkait apakah harus menjual 10 persen saham Tesla-nya atau tidak. Hasilnya, lebih dari setengah pengikut Musk setuju untuk menjual saham Tesla.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Isyarat Elon Musk
Awal tahun, sebenarnya Musk telah memberikan isyarat tentang kemungkinan akan menjual “blok besar” dari opsinya di kuartal IV.
Dia mengatakan opsi sahamnya yang berakhir di Tesla memiliki tarif pajak marjinalnya setidaknya 50 persen. Penyataan ini disampaikan pada Code Conference.
Reporter: Ayesha Puri
Advertisement