Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan Senin (29/11/2021). Hal ini dipicu sentimen global dan regional yang akan bayangi IHSG.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, Williamn Suryawijaya menuturkan, menjelang akhir November 2021, IHSG masih berpotensi alami tekanan jangka pendek. Sentimen dari pergerakan bursa saham global dan regional masih akan turut membayangi pergerakan IHSG.
Baca Juga
"Selama support level terdekat masih dapat dipertahankan, momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk akumulasi pembelian dengan target jangka pendek, IHSG berpotensi melemah,” ujar dia.
Advertisement
William prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.521-6.696 pada awal pekan ini.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan IHSG telah menembus moving average (MA) 20-nya. Ia menuturkan, pada label biru, pergerakan IHSG masih rawan koreksi membentuk wave (a) ke arah area 6.480-6.520, meski menguat akan cenderung terbatas ke area 6.575-6.600.
“Skenario terbaiknya, pada label merah, koreksi IHSG sudah terbatas hanya untuk wave (ii) dari wave A dan berpeluang menguat. Skenario ini akan batal bila IHSG break support 6.480,” kata dia.
Herditya prediksi, level support IHSG di 6.480,6.392 dan resistance 6.640,6.750.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, Herditya memilih saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK).
Sedangkan William memilih saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Advertisement