Liputan6.com, New Delhi - Raksasa e-commerce Amerika Serikat (AS) Amazon meminta regulator antimonopoli India mencabut perizinan atas penjualan aset ritel Future Retail seharga USD 3,4 miliar setara Rp 48,8 triliun (estimasi kurs Rp 14.359 per dolar AS) kepada Reliance.
Menurut Amazon penjualan tersebut diperoleh secara ilegal. Lantaran melanggar perintah penangguhan kesepakatan. Persetujuan atas kesepakatan tersebut dinilai cacat hukum karena arbiter masih berlaku. Pernyataan ini dikuitip dari surat yang dikirim Amazon.com kepada Competition Commission of India (CCI) minggu lalu. Demikian dilansir dari Channel News Asia, Senin (29/11/2021).
Perselisihan dua perusahaan milik orang terkaya di dunia yakni Jeff Bezos pemilik Amazon dan Mukesh Ambani, bos Reliance Industries. Ini mengisyaratkan adanya kompetisi ketat untuk menjadi terdepan di pasar ritel India. Bisnis ini dapat menghasilkan hampir triliunan dolar Amerika Serikat.
Advertisement
Baca Juga
Dalam pertaruangan memperebutkan Future Retail, pengecer terbesar kedua di India sekaligus mitra lokal Amazon, akan mengambil posisi terdepan dalam pemenuhan kebutuhan harian lebih dari satu miliar warga.
CCI, Amazon, Future Group dan Reliance tidak ada yang memberikan komentar.
Future menuturkan perintah penangguhan arbiter tidak valid tetapi pengadilan India menolak untuk membatalkan keputusan tersebut. Apabila regulator setuju atau surat yang telah dikirimkan sebelum adanya laporan berakibat fatal terhadap kemunduran besar kolongmerat minyak dan telekomunikasi Reliance.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perselisihan Sudah Pernah Terjadi
Amazon memenangkan perintah atas kesepakatan dari arbiter Singapura tahun lalu. Perusahaan milik Jeff Bezos menuduh Future melakukan pelanggaran kontrak sehingga mencegah penjualan aset ke entitas termasuk Reliance.
CCI telah menyelesaikan sengketa Amazon dengan Future.
E-coomerce AS meminta kepada CCI untuk melakukan dengar pendapat dalam menyelesikan kasus tersebut. Surat dilayangkan ketika Amazon berjuang melawan tuduhan atas kesalah pahaman fakta, dugaan menyembunyikan informasi seraya mencari celah izin antimonopoli kesepakatan dengan Future Group pada 2019.
Sejauh ini, Amazon berhasil menggunakan kontrak kesepakatan ini dalam memblokir kesepakatan Future dengan Realiance.
Â
Reporter: Ayesha Puri
Â
Advertisement