Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan jasa telekomunikasi PT Link Net Tbk (LINK) mencetak laba bersih sebesar Rp 686,95 miliar hingga akhir kuartal III (Q3) 2021, turun tipis sebesar 1,71 persen. Laba bersih perseroan hingga periode Q3 2020 yaitu sebesar Rp 698,91 miliar.
Perolehan laba bersih tersebut bersumber dari pendapatan Link Net sebesar Rp 3,24 triliun hingga kuartal III 2021. Jika dibandingkan dengan periode yang sama 2020, pendapatan perseroan tersebut meningkat sebesar 9,76 persen dari sebelumnya sebesar Rp 2,95 triliun.
Baca Juga
Setelah dikurangi beban pokok pendapatan, beban penjualan, beban umum dan administrasi, beban penyusutan dan amortisasi dan ditambahkan pendapatan lain-lain, Link Net menghasilkan laba usaha sebesar Rp 1,02 triliun.
Advertisement
Namun, setelah dikurangi keuangan dan ditambahkan penghasilan keuangan, dan dikurangi beban pajak penghasilan, perusahaan jasa telekomunikasi ini menghasilkan laba tahun berjalan sebesar Rp 686,95 miliar.
Hingga akhir Q3 2021 ini, Link Net menghasilkan laba bersih per saham sebesar Rp 250. Jumlah tersebut turun Rp 2 dibandingkan Q3 2020. Perseroan mencetak laba bersih sebesar Rp 252 per saham.
Meski demikian, total aset perseroan tercatat naik sebesar 19,08 persen menjadi sebesar Rp 9,29 triliun di Q3 2021. Sementara di Q3 2020, total aset perseroan mencapai sebesar Rp 7,79 triliun.
Adapun total ekuitas perseroan mencapai sebesar Rp 5,03 triliun di Q3 2021, naik sebesar 8,86 persen dari sebesar Rp 4,62 triliun.
Sementara total liabilitas perseroan juga tercatat meningkat sebesar 33,96 persen dari sebesar Rp 3,18 triliun di Q3 2020 menjadi sebesar Rp 4,25 triliun di Q3 2021.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham LINK
Pada penutupan perdagangan Senin, 29 November 2021, saham LINK naik 1,59 persen ke posisi Rp 4.470 per saham. Saham LINK dibuka naik160 poin ke posisi Rp 4.560.
Saham LINK berada di level tertinggi Rp 4.600 dan terendah Rp 4.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.203 kali dengan volume perdagangan 85.267. Nilai transaksi Rp 38,1 miliar.
Â
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement