Sukses

Bursa Saham Asia Semringah, Indeks Nikkei Pimpin Penguatan Usai China Rilis Data Manufaktur

Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Selasa, 30 November 2021 ikuti wall street.

Liputan6.com, Singapura - Sebagian besar bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Selasa pagi (30/1/2021). Penguatan bursa saham Asia ditopang oleh bursa saham Jepang.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 1,26 persen. Sementara itu, indeks Topix menanjak 1,41 persen. Di China, indeks Shanghai menguat 0,29 persen, sedangkan indeks Shenzhen bertambah 0,182 persen.

Sementara itu, indeks Hang Seng melemah 0,37 persen.Indeks manufaktor China pada November 2021 di posisi 50,1.

Analis dalam survey Reuters, perkirakan indeks manufaktur China 49,6. Posisi PMI di bawah 50 merepresentasikan kontraksi. Sedangkan PMI di atas level 50 menunjukkan level ekspansi. Pembacaan PMI berurutan dan mewakili ekspansi atau kontraksi dari bulan ke bulan.

Di sisi lain, indeks Korea Selatan Kospi sedikit berubah sementara. Indeks ASX 200 melonjak 1,14 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,4 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Selasa pekan ini.

Investor di Asia Pasifik terus melacak perkembangan apapun seputar varian omicron berdasarkan WHO. Organisas Kesehatan Dunia perkirakan omicron akan menyebar lebih jauh dan menimbulkan risiko global sangat tinggi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Indeks Dolar AS

Di wall street, indeks utama menguat setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak perlu lockdown omicron untuk saat ini. Indeks S&P 500 naik 1,32 persen menjadi 4.655,27. Indeks Nasdaq bertambah 1,88 persen menjadi 15.782,83. Indeks Dow Jones menguat 236,60 poin menjadi 35.135,94.

Harga minyak menguat lebih tinggi pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent berjangka naik 1,01 persen menjadi USD 74,18 per barel. Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat menguat 1,1 persen menjadi USD 70,72 per barel.

Indeks dollar AS berada di posisi 96,19 dari posisi sebelumnya 96,4. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 113,75 per dollar AS.