Liputan6.com, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) terus menunjukkan pertumbuhan yang positif hingga kuartal III 2021. Pendapatan Bukalapak hingga kuartal III 2021 tumbuh 42 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 1,3 triliun.
Pendapatan tersebut salah satunya berasal dari Mitra Bukalapak yang tumbuh sebesar 298 persen yoy menjadi Rp 496 miliar hingga September 2021. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan meningkat dari 19 persen pada kuartal III 2020 menjadi 43 persen pada kuartal III 2021.
Baca Juga
"Perseroan terus fokus pada strategi untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan yang baik terhadap biaya operasional," ujar Corporate Secretary Bukalapak, Perdana Arning Saputro dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (30/11/2021).
Advertisement
Hingga kuartal III 2021, rasio beban operasional terhadap TPV turun menjadi 2,7 persen dibandingkan di periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 3,9 persen.
Adapun beban operasional pada periode tersebut hanya meningkat 4 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Deno menjelaskan, hal itu dikarenakan berbagai inisiatif baru yang diluncurkan oleh Bukalapak.
Rasio biaya operasional terhadap TPV menurun dari 3,0 persen pada kuartal III 2020 menjadi 2,7 persen di kuartal III 2021.
Margin kontribusi Bukalapak setelah beban penjualan dan pemasaran menunjukkan peningkatan, dari -0,4 persen terhadap TPV hingga September 2020, menjadi -0,2 persen terhadap TPV hingga kuartal III tahun ini.
Margin kontribusi Marketplace Bukalapak setelah beban penjualan dan pemasaran meningkat dari -0,1 persen terhadap TPV hingga kuartal III 2021. menjadi 0,01 persen hingga September 2021. Sementara margin kontribusi Mitra setelah beban penjualan dan pemasaran membaik, menjadi -0,2 persen hingga kuartal III 2021 dari periode yang sama tahun lalu -0,3 persen.
“Bukalapak juga berhasil menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA)-nya,” imbuh Deno, begitu panggilan akrabnya.
Kerugian EBITDA hingga September tahun ini adalah 15 persen lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan rasio kerugian EBITDA terhadap TPV yang membaik menjadi 1,2 persen dari 2,2 persen hingga kuartal III 2020.
Bukalapak mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 13 persen menjadi Rp 1,2 triliun hingga kuartal III 2021. Pada periode yang sama, Perseroan berhasil mengurangi rugi bersih sebesar 19 persen menjadi Rp 1,1 triliun.
“Di samping peningkatan efisiensi yang diiringi dengan pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan sebesar Rp 23,6 triliun pada akhir September 2021,” kata Deno.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pertumbuhan TPV
Adapun Total Processing Value (TPV) pada kuartal III 2021 tumbuh sebesar 45 persen menjadi Rp 31,2 triliun. Sementara hingga September atau periode 9 bulan tumbuh 51 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 87,9 triliun.
Pertumbuhan TPV Perseroan didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 25 persen dan kenaikan sebesar 21 persen pada Average Transaction Value (ATV) hingga kuartal III 2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sebanyak 73 persen TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat. Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan Perseroan.
Deno mengungkapkan, TPV Mitra bertambah 179 persen menjadi Rp 40,0 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi Mitra terhadap TPV Perseroan meningkat dari 33 persen pada kuartal III 1020 menjadi 51 persen pada kuartal III 2021.
Sementara ATV Mitra hingga kuartal III 2021 tumbuh sebesar 63 persen dibandingkan periode sama tahun 2020. Hal tersebut didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra.
Pada akhir September 2021, Deno mencatat jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 10,4 juta, meningkat dari 6,9 juta pada akhir Desember 2020.
Advertisement