Liputan6.com, Jakarta - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menambahkan modal ditempatkan dan disetor kepada anak usaha Perseroan.
Direktur PT AKR Corporindo Tbk, Suresh Vembu menuturkan, penambahan modal tersebut senilai Rp 5 miliar. Pada 29 November 2021, anak usaha PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yakni PT Anugerah Krida Rentailindo (AKRINDA) yang berkedudukan di Jakarta Barat, telah teken akta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari semula Rp 543,82 miliar menjadi Rp 548,82 miliar.
Baca Juga
"Adapun peningkatan modal disetor AKRIDA tersebut sejumlah Rp 5 miliar, diambil bagian serta disetor penuh seluruhnya oleh Perseroan," ungkap Suresh dalam keterbukaan informasi Bursa, Rabu, 1 Desember 2021.
Advertisement
Artikel AKR Corporindo tambah modal Rp 5 miliar kepada anak usaha menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Kamis (2/12/2021):
1.AKR Corporindo Tambah Modal Rp 5 Miliar kepada Anak Usaha
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menambahkan modal ditempatkan dan disetor kepada anak usaha Perseroan.
Direktur PT AKR Corporindo Tbk, Suresh Vembu menuturkan, penambahan modal tersebut senilai Rp 5 miliar. Pada 29 November 2021, anak usaha PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yakni PT Anugerah Krida Rentailindo (AKRINDA) yang berkedudukan di Jakarta Barat, telah teken akta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari semula Rp 543,82 miliar menjadi Rp 548,82 miliar.
"Adapun peningkatan modal disetor AKRIDA tersebut sejumlah Rp 5 miliar, diambil bagian serta disetor penuh seluruhnya oleh Perseroan," ungkap Suresh dalam keterbukaan informasi Bursa, Rabu, 1 Desember 2021.
Berita selengkapnya baca di sini
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2.Menanti Window Dressing di Tengah Sentimen Omicron hingga Tapering
Jelang akhir tahun, pasar modal akan memasuki musim window dressing. Secara garis besar, window dressing merupakan strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan dan manajer investasi untuk menarik investor. Yakni dengan cara mempercantik laporan atau kinerja keuangan dan portofolio bisnis yang dimilikinya.
Sedikit berbeda, pada penghujung tahun ini nampaknya window dressing dibayangi sejumlah sentimen. Seperti munculnya varian baru COVID-19 omicron hingga tapering atau pengurangan pembelian obligasi yang dilakukan Bank Sentral AS.
Meski begitu, Analis Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas menilai window dressing masih berpotensi untuk terjadi. Meski ia juga tak bisa memastikan kapan tersebut dimulai.
Advertisement
3.Daftar 31 Emiten yang Belum Sampaikan Laporan Keuangan per 30 Juni 2021
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 31 perusahaan tercatat yang belum sampaikan laporan keuangan interim per 30 Juni 2021 hingga 29 November 2021.
Selain belum sampaikan laporan keuangan, atau belum membayar denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan tersebut.
BEI memutuskan menghentikan sementara perdagangan efek di pasar regular dan pasar tunai sejak sesi I perdagangan efek pada 30 November 2021.