Liputan6.com, Jakarta - PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) telah bangun lebih dari 96 gudang hingga November 2021. Gudang tersebut untuk mendukung layanan Gudang Pintar dan retail kita.
PT Kioson Komersial Indonesia Tbk menargetkan pembangunan 1.000 gudang pada akhir 2022. Dengan ekosistem gudang terintegrasi tersebut, perseroan menargetkan laba bersih Rp 6 miliar pada 2021.
Baca Juga
"Sepanjang 2021, Kioson Komersial Indonesia menargetkan laba bersih Rp 6 miliar dengan bertransformasi menjadi platform ekosistem berbasis gudang yang terintegrasi, dengan pembentukan dua anak perusahaan sebagai platform berbasis Gudang yaitu Gudang Pintar dan Retail Kita,” ujar Direktur Kioson Komersial Indonesia, Ornela Bartin dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (5/12/2021).
Advertisement
Ia menuturkan, untuk menjadi platform ekosistem gudang terintegrasi terbesar, Kioson melalui kemitraan dengan Koperasi dan UMKM memiliki lebih dari 13.000 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Terkait kinerja keuangan, perseroan mencatat laba bersih Rp 2,19 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 12,58 miliar. Penjualan bersih perseroan merosot 68,96 persen dari Rp 882,88 miliar hingga September 2020 menjadi Rp 274,01 miliar hingga September 2021.
Beban pokok penjualan turun menjadi Rp 264,05 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 877,5 miliar. Dengan demikian, laba kotor naik menjadi Rp 9,96 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,23 miliar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Perseroan
Presiden Direktur Kioson Andrew menuturkan, perseroan mencatat laba bersih positif pada 2021 melalui strategi perseroan dalam meningkatkan efisiensi operasional, restrukturisasi dan pengembangan bisnis dengan melihat peluang di pasar.
Pada kuartal III 2021, untuk menangkap peluang dan pertumbuhan bisnis, Kioson menjalin kemitraan strategis dengan YELO untuk meletakkan dasar bagi teknologi Metaverse, yang setelah dikembangkan, penerapan teknologi ini akan sangat dibutuhkan oleh populasi demografis muda Indonesia.
"Sampai September 2021, selain berhasil mempertahankan pertumbuhan laba bersih, laba kotor Perusahaan turut mengalami peningkatan sebesar 87,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 10 miliar,” ujar dia.
Sementara dari sisi penjualan, Perusahan mencatatkan Rp 274 miliar. Kontribusi pendapatan terbesar Perusahaan berasal dari iklan dan e-commerce yang melesat tumbuh sepanjang 2021.
Untuk menangkap peluang dan pertumbuhan bisnis, pada periode ini KIOS menjalin kemitraan strategis dengan YELO untuk meletakkan dasar bagi teknologi Metaverse, yang setelah dikembangkan, penerapan teknologi ini akan sangat dibutuhkan oleh populasi demografis muda Indonesia.
Sebelumnya, KIOS juga telah berkolaborasi dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge) dalam meluncurkan layanan iklan digital guna melengkapi ekosistem digital yang lebih terintegrasi.
Advertisement
Gerak Saham KIOS
Pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Mei 2021, saham KIOS turun 1,41 persen ke posisi Rp 700 per saham. Saham KIOS dibuka naik lima poin ke posisi Rp 715 per saham.
Saham KIOS berada di level tertinggi Rp 715 dan terendah Rp 695 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.035 kali dengan volume perdagangan 346.982. Nilai transaksi Rp 24,5 miliar.
Reporter: Elizabeth Brahmana