Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan Senin, (6/12/2021). Hal ini seiring sentimen global yang akan pengaruhi IHSG.
Pengamat pasar modal, Edwin Sebayang menuturkan, IHSG turun 0,35 persen pada pekan lalu disertai aksi jual investor asing yang mencapai Rp 3,22 triliun.
Baca Juga
Edwin melihat, IHSG berpeluang kembali tertekan seiring indeks Dow Jones turun 0,19 persen seiring data nonfarm payroll yang mengecewakan pada November 2021. Data nonfarm payroll hanya tumbuh 210.000 pekerjaan, jauh di bawah konsensus ekonom 573.000 pekerjaan di tengah cukup tajamnya penurunan tingkat pengangguran ke level 4,2 persen di bawah konsensus ekonom 4,5 persen.
Advertisement
Edwin mengatakan, jika kejatuhan indeks Dow Jones dikombinasikan dengan turunnya EIDO sebesar minus 1,24 persen dan didukung turunnya harga beberapa komoditas antara lain batu bara, minyak dan crude palm oil (CPO).
“Harga CPO turun 5,62 persen selama seminggu maka ada peluang IHSG kembali turun dalam perdagangan Senin ini,” tulis Edwin dalam catatannya.
Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.485-6.580 pada awal pekan ini.
Hal senada dikatakan CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya. Ia menuturkan, IHSG berpotensi melemah pada awal pekan ini seiring pergerakan bursa saham global dan regional masih bayangi pergerakan IHSG.
“Perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan betah berada dalam rentang konsolidasi dengan potensi tekanan yang terlihat belum akan berakhir,” ujar dia.
Selain itu, ia menilai minimnya sentimen yang dapat dorong kenaikan IHSG karena masih terjadinya perlambatan ekonomi yang juga turut membayangi pola gerak IHSG. William perkirakan, IHSG bergerak di kisaran 6.502-6.636.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Selain itu, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Sedangkan Edwin memilih saham PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Selain itu, PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Royal Prima Tbk (PRIM), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAa), dan PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY).
Advertisement