Sukses

Mantan Komisaris Krakatau Steel Ajak Menteri BUMN Taruhan Rp 1 M, Begini Tanggapan Arya Sinulingga

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga angkat bicara mengenai ajakan taruhan kepada Menteri BUMN jika Krakatau Steel bangkrut.

Liputan6.com, Jakarta - Komisaris Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) Roy Maningkas meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk bertaruh Rp 1 miliar mengenai kondisi Krakatau Steel (KRAS/KS).

Hal itu merujuk pada pernyataan Menteri BUMN, Erick Thohir yang sebelumnya menyebutkan Krakatau Steel (KRAS) berpotensi bangkrut akhir tahun ini jika tak jalankan sejumlah opsi dari kementerian BUMN. Tak ambil pusing, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menganggap taruhan tersebut tak perlu dibesar-besarkan.

"Enggak perlu ditanggapi,. Kalau dia pintar berhitung, sudah pasti selama dia jadi Komisaris dulu Krakatau Steel sudah untung, bukan rugi. Dan sudah bisa bantu KS selamat dari kerugian. Harusnya dia malu berkomentar,” ujarnya saat dihubungi Liputan6.com, Senin (6/12/2021).

Sebagai mantan Komisaris Krakatau Steel, Roy mengakui KS memang dalam kondisi sulit. Namun, manajemen telah berbuat yang terbaik dan sekarang kondisinya sudah mulai membaik.

"Saya pernah menjadi Komisaris di KS dan sekarang di subholding KSI. Saya percaya dan yakin, KS tidak seburuk yang disampaikan oleh menteri BUMN," kata Roy sebelumnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tiga Langkah Penyelamatan Krakatau Steel

Sebelumnya di depan Komisi VI DPR  Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, untuk penyelamatan Krakatau Steel ada tiga langkah. Di antaranya mencari mitra strategis untuk menyelesaikan investasi KS dalam pembuatan pabrik blast furnace seharga USD 850 juta pada 2008.

Kemudian langkah lainnya yang disodorkan Kementerian BUMN yakni  negosiasi kerja dengan salah satu perusahaan baja Posco.

Langkah terakhir adalah kemungkinan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) untuk berinvestasi di Krakatau Steel. Erick menjelaskan jika ketiga langkah ini tidak berjalan maka Krakatau Steel pada Desember ini bisa default.

"Ini krusial kalau ketiga gagal, kedua gagal, dan pertama gagal maka Desember ini (Krakatau Steel) bisa default," kata dia.

Erick mengungkap, kemungkinan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority alias INA akan berinvestasi di Krakatau Steel. Pascapernyataan Menteri BUMN tersebut, saham KRAS  langsung mengalami auto rejection bawah, atau turun pada level harga batas terendah. Saham KRAS turun 6,67 persen ke posisi Rp 448 per saham.