Sukses

Bursa Saham Asia Menguat, Indeks Nikkei dan Kospi Naik 1 Persen

Mengikuti wall street, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu, 8 Desember 2021.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu, (8/12/2021) mengikuti wall street yang melompat setelah kekhawatiran varian baru COVID-19, omicron mereda dan saham teknologi menguat.

Di Jepang, indeks Nikkei naik 1 persen pada awal sesi perdagangan, dan indeks Topix menguat 0,67 persen. Jepang melaporkan pertumbuhan ekonomi susut 3,6 persen pada kuartal III 2021, lebih buruk dari perkiraan awal kontraksi 3 persen, demikian berdasarkan data pemerintah yang direvisi, menurut Reuters.

Indeks Kospi Korea Selatan melonjak 1,23 persen. Indeks Australia ASX 200 melambung 0,64 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,22 persen.

Di Hong Kong, raksasa media sosial China Weibo akan memulai debut dalam pencatatan sekunder pada Rabu pekan ini dengan harga penawaran 272,80 dolar Hong Kong per saham. Saham Weibo yang terdaftar di Nasdaq anjlok lebih dari 10 persen dalam sepekan terakhir.

Saham di Amerika Serikat terus menguat dari tekanan yang terjadi baru-baru ini. Hal ini seiring investor tidak terlalu khawatirkan potensi dampak ekonomi dari varian baru COVID-19, omicron.

Indeks Dow Jones naik 492,40 poin atau 1,4 persen menjadi 35.719,43. Indeks S&P 500 menguat 2,07 persen menjadi 4.686,75. Indeks Nasdaq memimpin reli pasar dengan melonjak 3 persen menjadi 15.686,92. Indeks Nasdaq catatkan hari terbaik sejak 9 Maret 2021.

"Sentimen risiko menguat lebih lanjut karena pasar menjadi lebih optimis kalau omicron tidak akan menghambat pemulihan ekonomi global. Janji dari China untuk mendukung pertumbuhan ekonomi juga membantu meringankan beberapa kekhawatiran,” ujar Analis Brian Martin dan Daniel Hynes dari ANZ Research dilansir dari CNBC, Rabu pekan ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Sentimen Bank Sentral China

Dalam catatan itu juga menyebutkan pasar saham sekarang berharap kelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut di China setelah People’s Bank of China mengatakan akan kurangi persyaratan cadangan bank.

China mengumumkan pihaknya akan memangkas rasio persyaratan cadangan atau jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan untuk kedua kali pada 2021.

Namun, investor akan terus mengawasi perkembangan varian omicron. CDS Amerika Serikat mengatakan, varian baru tersebut telah ditemukan di 50 negara dan 19 negara bagian di seluruh Amerika Serikat.

Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak berjangka AS turun 0,5 persen menjadi USD 71,68 per dolar AS. Indeks dolar AS sedikit berubah di kisaran 96,369, menguat dari posisi sebelumnya 96,2. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 113,37 per dolar AS.