Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT OBM Drilchem Tbk optimistis mencatatkan kenaikan permintaan. Keyakinan tersebut salah satunya merujuk pada rencana pemerintah untuk  mewujudkan produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (bph) dan gas sebanyak 12 miliar kaki kubik per hari (BCFD) pada 2030.
"Di dukung oleh pusat produksi dan fasilitas riset yang berada di daerah Karawang, Jawa Barat yang merupakan kawasan industri strategis untuk distribusi baik Nasional maupun Internasional, maka Perseroan yakin dapat menunjang target Pemerintah Indonesia hingga tahun 2030," ujar Wakil Presiden Direktur PT OBM Drilchem Tbk, Ivan Alamsyah dalam keterangan tertulis, Rabu (8/12/2021).
Baca Juga
Selain itu perseroan saat ini juga menjalin kerja sama dengan pihak luar negeri untuk penggunaan produk Perseroan di area pengeboran minyak di Timur Tengah dan Eropa Timur.
Advertisement
Dengan tingkat TKDN 100 persen, Perseroan juga mendukung penggunaan sumber daya dalam negeri baik bahan baku dan sumber daya manusia, untuk kemajuan negara Indonesia.
Berdiri sejak 1996, Perseroan merupakan perusahaan Indonesia dengan jangkauan Internasional yang memproduksi bahan aditif untuk mencegah kerugian yang terjadi dalam aktivitas pengeboran. Yakni dengan menggunakan teknologi serat yang merupakan salah satu pemain terdepan di bidangnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham OBMD
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham OBMD turun 6,67 persen ke posisi Rp 168 per saham. Saham OBMD dibuka naik Rp 9 ke posisi Rp 189 per saham dari harga IPO Rp 189.
Saham OBMD berada di level tertinggi Rp 200 dan terendah Rp 168 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.339 kali dengan volume perdagangan 1.017.031. Nilai transaksi Rp 17,6 miliar.
Advertisement