Liputan6.com, Jakarta - Minat investasi aset kripto di dalam negeri kian tinggi. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag) per Juli 2021, pengguna atau investor aset kripto di Indonesia sudah mencapai 7,4 juta orang atau sekitar 2,6 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Tak bisa dipungkiri, kenaikan aset kripto antara lain bitcoin, ethereum, dogecoin salah satunya karena sentimen dari sejumlah tokoh kenamaan. Seperti Elon Musk yang terkenal acap membahas aset kripto melalui sosial media twitter miliknya.
Baca Juga
Dari dalam negeri, Joe Taslim, seorang aktor, model sekaligus penyanyi itu turut meramaikan pasar kripto. Saat ini, Joe Taslim didapuk sebagai Brand Ambassador PINTU. PINTU adalah aplikasi jual beli dan investasi aset crypto berbasis mobile di Indonesia.
Advertisement
Berdasarkan pengalamannya, Joe membagikan tips bagi investor pemula yang tertarik terjun ke dalam aset kripto. Pertama, yakni calon investor harus sehat secara finansial.
"Kita harus sehat secara finansial. Jangan invest sesuatu yang kita enggak bisa pertanggung jawabkan. Jadi kita harus tahu bahwa tujuan kita apa,” ujarnya dalam konferensi pers PINTU bertajuk Aplikasi Crypto untuk Semua, Kamis (9/12/2021).
Joe mengakui, bagi sebagian investor mungkin imbal hasil dari investasi kripto berpotensi melebihi pendapatan utama. Meski begitu, ia menekankan pentingnya kesehatan finansial sebagai persiapan nomor wahid. Hal itu dimaksudkan untuk meminimalisir potensi kerugian yang mungkin terjadi selama investasi di aset kripto.
"Memang itu jadi side revenue yang bisa melebihi main revenue. Tapi tetap financial harus sehat dulu,” tutur dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Melihat Platform Investasi
Kedua, lanjut Joe, investor perlu tahu seluk beluk produk investasi yang dipilih. Di saat bersamaan, perlu juga mencermati prospek instrumen atau perusahaan yang diinvestasikan.
"Jangan sampai menjadi spekulatif. Kita harus tahu apa yang kita invest. Kita harus baca. Kita harus punya intuitive prospect company yang kita invest ke depannya itu perkembangannya seperti apa. Harus ada gambaran,” kata Joe.
Setelah itu, investor dapat menentukan akan menjadi investor jangka panjang atau investor jangka pendek (trader). Hal itu dapat disesuaikan dengan tujuan keuangan masing-masing investor. Tak kalah penting, yang perlu dipertimbangkan selanjutnya yakni platform untuk investasi kripto.
"Sebagai pemula tentunya saya membutuhkan pengetahuan sebelum melakukan investasi, saya coba melakukan riset dan mencari platform investasi yang sesuai untuk saya yang memberikan kemudahan dan keamanan,” kata Joe.
Pilihan Joe kemudian jatuh kepada PINTU setelah mengetahui kemudahan yang ditawarkannya. Aplikasi PINTU memberikan banyak informasi edukatif yang mampu mengarahkan pemilihan keputusan yang tepat dalam berinvestasi.
Layanan tersebut diperoleh melalui Pintu Academy yang menyajikan beragam informasi seputar industri crypto dan teknologi blockchain serta banyak informasi lain dibutuhkan investor.
"Jadi, PINTU menjadi pilihan yang paling tepat bagi saya berinvestasi pada aset crypto," pungkasnya.
Advertisement