Sukses

Gunung Raja Paksi Siapkan Belanja Modal hingga Rp 1 Triliun pada 2022

Direktur PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) Harianto menuturkan, dana belanja modal akan dikombinasikan fasilitas perbankan dan dana internal.

Liputan6.com, Jakarta - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP), perusahaan bergerak di industri baja menyiapkan belanja modal USD 54 juta-USD 72 juta pada 2022. Jumlah belanja modal itu setara Rp 776,10 miliar (asumsi kurs Rp 14.372 per dolar AS) hingga Rp 1,03 triliun.

Direktur PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) Harianto menuturkan, dana belanja modal akan dikombinasikan fasilitas perbankan dan dana internal. Dana belanja modal tersebut digunakan untuk ekspansi mesin medium section mill.

"Proyek light section medium mill ini akan perkuat unggulan produk I dan H section," ujar dia saat paparan publik virtual, Jumat (10/12/2021).

Direktur Utama PT Gunung Raja Paksi Tbk Abednedju Giovano menuturkan, anggaran belanja modal terkait proyeksi ekspansi medium section mill yang akan perkuat kompetitif advantage perseroan.  "Kombinasi (dana belanja modal-red) dari bank dan dana internal perseroan," ujar dia.

Perseroan sedang fokus ekspansi line section medium mill yang ditargetkan rampung semester I 2022. "Produk yang dihasilkan light section medium hill ini perkuat keunggulan perseroan terutama di section produk I dan H sehinggameningkatkan kemampuan sekitar 500 ribu ton," kata dia.

Hingga sepanjang tahun berjalan 2021, perseroan telah merealisasikan belanja modal USD 22 juta. Harianto menuturkan, realisasi belanja modal tersebut untuk proyek light section medium mill. "Konstruksi sudah capai 94 persen, tentu kami targetkan rampung 2022," kata dia.

Harianto mengatakan, pihaknya terus investasi dan ekspansi pabrik sehingga memberikan nilai tambah untuk pemegang saham. Termasuk dari proyek utama perseroan light section medium mill hampir sehingga meningkatkan kapasitas produk sekitar 500 ribu ton per tahun.

"Targetkan pasar internasional Singapura, Malaysia, Selandia Baru, dan Australia," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Optimistis terhadap Industri Baja pada 2022

Sementara itu, Abednedju menuturkan, pihaknya optimistis terhadap industri baja pada 2022. Hal ini seiring perseroan percaya permintaan pasar pulih seperti sebelum pandemi COVID-19. Ini didukung dari proyek konstruksi yang menunjukkan pertumbuhan.

"Proyek konstruksi kuartal II dan III 2021 mulai menunjukkan pertumbuhan positif. APBN sektor infrastruktur dianggarkan Rp 385 triliun, tentu ini akan berdampak positf untuk volume produksi akan terjadi rebound, optimistis pertumbuhan industri baja," kata dia.

Transformasi Digital

Mengutip keterangan tertulis perseroan, Harianto menjelaskan mengenai kemajuan transformasi digital perseroan. Antara lain berupa implementasi sistem ERP SAP serta penandatanganan kerjasama dengan HR cloud based software, Darwinbox.

"Selain itu, GGRP juga terus berkontribusi pada komunitas sekitar, melalui program GRP Peduli,” kata Harianto.

Harianto juga memaparkan beberapa tesis pertumbuhan dan rencana investasi dimana pada 2022, ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh 5,9 persen oleh IMF, yang melampaui pertumbuhan ekonomi dunia 4,9 persen.

Harianto menambahkan, perseroan percaya, peningkatan ekonomi akan disokong rencana pengeluaran pemerintah dan anggaran infrastrukur yang terus bertumbuh, serta adanya katalis berupa proyek pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan.