Liputan6.com, Jakarta - PT Buka Investasi Bersama (BIB), anak perusahaan Bukalapak menyatakan peluang investasi sektor teknologi mulai terasa pada industri pasar modal. Hal tersebut ditunjukkan dari perusahaan teknologi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Buka Investasi Bersama melalui aplikasi BMoney memanfaatkan momen tersebut. Hal itu dengan menawarkan kemudahan investasi secara seamless untuk masyarakat dengan beragam pilihan produk yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan profil risiko, proses registrasi yang cepat kurang dari lima menit dan bebas biaya transaksi.
Baca Juga
Perseroan juga bekerja sama dengan lebih dari 10 manajer investasi yang mumpuni, saat ini lebih dari 40 produk reksa dana hasil kurasi komprehensif tim BMoney sudah tersedia bagi semua pengguna.
Advertisement
Kemudian menghadirkan dengan fitur Smart Filter & Switching,pengguna BMoney dapat semakin mudah dalam berinvestasi sesuai dengan strategi dan tujuan investasi.
"Faktor keamanan juga menjadi salah satu prioritas BMoney untuk dapat memberikan rasa aman, mudah, dan cepat dalam berinvestasi. BMoney tentunya telah terdaftar dan diawasi oleh OJK,” ujar Director of Business Development PT Buka Investasi Bersama Angganata Sebastian, saat acara temu media virtual dikutip Rabu (15/12/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dana Kelolaan Bertumbuh
Sementara itu, dana kelolaan atau asset under management (AUM) BMoney bertumbuh sejak diluncurkan Juni 2021. Dana kelolaan tumbuh 90 persen.
"Saya sampaikan dana pengelolaan (BMoney) sejak kita launching sudah mendekati Rp1 triliun. Itu yang bisa smapaikan mengenai dana kelolaan yang kami miliki," kata dia.
Selain itu, jumlah investor aplikasi investasi tersebut juga meningkat sebanyak 126 persen. Anggatana mengatakan, pertumbuhan positif kinerja BMoney tak lepas dari membaiknya penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia. Hal ini mendorong aktivitas sosial maupun ekonomi masyarakat bertahap kembali normal.
Ia menuturkan, saat ini, konsumsi tumbuh signifikan dengan kembalinya mobilitas masyarakat. Selain itu, terjadi commodity boom yang menunjukkan perkembangan keadaan ekonomi, serta pertumbuhan jumlah pengguna ritel.
“Faktor-faktor ini yang membuat investech makin berpotensi untuk terus berkembang," ujar dia.
Reporter: Sulaeman
Merdeka.com
Advertisement