Sukses

Kasus Varian Omicron Ditemukan di Indonesia, IHSG Tersungkur 0,68 Persen

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG berbalik arah melemah 0,68 persen ke posisi 6.581,36.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada sesi pertama perdagangan Kamis (16/12/2021). Investor asing melakukan aksi jual signifikan di seluruh pasar dan ditemukan varian omicron di Indonesia menjadi sentimen negatif IHSG.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG melemah 0,68 persen ke posisi 6.581,36. Indeks LQ45 merosot 0,83 persen ke posisi 936,63. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. 

Pada sesi pertama, IHSG sempat dibuka menguat dan berada di zona hijau bahkan sentuh posisi tertinggi di 6.661,28. IHSG pun berbalik arah ke zona merah akhir sesi pertama dan sentuh level terendah 6.579,36.

Sebanyak 372 saham melemah sehingga menekan IHSG. 149 saham menguat dan 145 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 928.899 kali dengan volume perdagangan 13,2 miliar saham. Nilai transaksi Rp 6,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 1,06 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.290.

Sebagian besar sektor saham alami koreksi kecuali indeks sektor saham IDXhealth naik 1,47 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 0,13 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 1,87 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXIndustri tergelincir 1,65 persen dan indeks sektor saham IDXBasic melemah 1,27 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG sesuai dengan sisi teknikal. Ia menuturkan, selama IHSG belum mampu break resistance terdekatnya di 6,688, maka kami memperkirakan posisi IHSG sedang berada di awal wave (c) dari wave [a] sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas.

Selain itu, ada berita varian omicron masuk Indonesia juga menjadi sentimen negatif di pasar saham. “Ditambah ada berita omicron masuk Indonesia,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, tekanan IHSG karena varian omicron lantaran tingkat penularan dan penyebaran yang cepat dan meski dikatakan tergolong ringan. Akan tetapi, ada kasus kematian akibat omicron di Inggris beberap hari lalu. Dikhawatirkan varian omicron ini berdampak terhadap pemulihan ekonomi.

“Karena menimbulkan kekhawatiran ada perlambatan ekonomi kembali akibat munculnya varian baru. Apabila tidak ditangani secara cepat dan tepat dari pemerintah,” kata dia

Pada sesi kedua, Herdiya prediksi, IHSG masih di zona merah. Namun ada peluang menguat meski belum ke zona hijau atau koreksi tidak terlalu dalam pada akhir hari.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa varian Omicron sudah terdeteksi di Indonesia.

"Saya ingin menginformasikan informasi terbaru, Kemenkes semalam mendeteksi ada seorang pasien N terkonfirmasi Omicron pada 15 Desember 2021," kata Budi dalam konferensi pers Kamis, 16 Desember 2021.

Pasien ini merupakan petugas pembersih di Wisma Atlet yang tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. Sampel tes PCR diambil pada 8 Desember 2021 kemudian dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan whole genome sequencing. Hasilnya N terkonfirmasi terpapar varian Omicron.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Top Gainers dan Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham BSML naik 34,19 persen

-Saham SDMU naik 26,42 persen

-Saham NELY naik 18,54 persen

-Saham TOYS naik 17,39 persen

-Saham ESTA naik 14,17 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham WGSH turun 9,52 persen

-Saham MGLV turun 7,38 persen

-Saham ALDO turun 6,98 persen

-Saham KIOS turun 6,96 persen

-Saham AMAR turun 6,96 persen

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 58 miliar

-Saham KLBF senilai Rp 18 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 13,3 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 11,7 miliar

-Saham MSIN senilai Rp 5,1 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 114,3 miliar

-Saham ASII senilai Rp 107,6 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 24,1 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 22,6 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 21,1 miliar

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks Hang Seng turun 0,61 persen. Sedangkan indeks Korea Selatan Kospi naik 0,22 persen, indeks Jepang Nikkei menguat 1,91 persen, indeks Thailand mendaki 0,68 persen.

Selain itu, indeks Shanghai menanjak 0,34 persen, indeks Singapura naik 0,20 persen dan indeks Taiwan bertambah 0,71 persen.