Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah hingga penutupan perdagangan Kamis, (16/12/2021). Namun, pelemahan IHSG menjadi terbatas di tengah sentimen varian baru COVID-19 omicron yang muncul di Indonesia dan Bank Indonesia pertahankan suku bunga acuan 3,5 persen.
Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 0,47 persen ke posisi 6.594,79. Indeks LQ45 merosot 0,78 persen ke posisi 937,11. Sebagian besar indeks saham acuan merosot.
Baca Juga
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.661,94 dan terendah 6.579,36. Sebanyak 372 saham melemah sehingga menekan IHSG. 172 saham menguat dan 133 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.450.653 kali dengan volume perdagangan 23,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 1,4 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.345.
Sebagian besar sektor saham koreksi kecuali indeks sektor saham IDXhealth naik 1,51 persen, dan pimpin penguatan. Diikuti indeks sektotr saham IDXtechno menanjak 0,40 persen dan indeks sektor saham IDXtrans menguat 0,21 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG sesuai dengan sisi teknikal. Ia menuturkan, selama IHSG belum mampu break resistance terdekatnya di 6,688, maka kami memperkirakan posisi IHSG sedang berada di awal wave (c) dari wave (a) sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas.
Selain itu, ada berita varian omicron masuk Indonesia juga menjadi sentimen negatif di pasar saham. “Ditambah ada berita omicron masuk Indonesia,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menuturkan, tekanan IHSG karena varian omicron lantaran tingkat penularan dan penyebaran yang cepat dan meski dikatakan tergolong ringan. Akan tetapi, ada kasus kematian akibat omicron di Inggris beberap hari lalu. Dikhawatirkan varian omicron ini berdampak terhadap pemulihan ekonomi.
“Karena menimbulkan kekhawatiran ada perlambatan ekonomi kembali akibat munculnya varian baru. Apabila tidak ditangani secara cepat dan tepat dari pemerintah,” kata dia.
Sedangkan sentimen Bank Indonesia (BI) tetapkan suku bunga acuan 3,5 persen tidak terlalu berdampak terhadap IHSG.
"Ya dengan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya hal ini sudah sesuai dengan perkiraan dan konsensus pasar, jadi imbasnya juga tidak begitu besar ke IHSG,” ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Top Gainers dan Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham BSML naik 34,19 persen
-Saham SDMU naik 33,96 persen
-Saham OASA naik 25 persen
-Saham TOYS naik 24,35 persen
-Saham GEMA naik 24,29 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham MGLV turun 9,84 persen
-Saham CASH turun 9,71 persen
-Saham WGSH turun 9,52 persen
-Saham KIOS turun 6,96 persen
-Saham BESS turun 6,95 persen
Advertisement
Aksi Investor Asing
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham ARTO senilai Rp 100 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 31,3 miliar
-Saham EMTK senilai Rp 26,2 miliar
-Saham KLBF senilai Rp 22 miliar
-Saham AVIA senilai Rp 20,3 miliar
Saham-saham yang dilepas investor asing antara lain:
-Saham BBRI senilai Rp 179,2 miliar
-Saham ASII senilai Rp 158,3 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 69,3 miliar
-Saham SMGR senilai Rp 38,2 miliar
-Saham BBNI senilai Rp 36 miliar
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks Hang Seng naik 0,23 persen, Indeks Korea Selatan Kospi menanjak 0,57 persen, indeks Jepang Nikkei bertambah 2,13 persen, indeks Thailand mendaki 0,79 persen, indeks Shanghai naik 0,75 persen, indeks Singapura bertambah 0,53 persen, dan indeks Taiwan mengaut 0,71 persen.
Advertisement