Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usaha PT Alam Tri Abadi (ATA) membeli 3,7 persen saham PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) pada 14 Desember 2021.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/12/2021), PT Adaro Energy Tbk melalui anak usaha PT Alam Tri Abadi membeli saham CITA sebanyak 145.601.100 senilai Rp 358,76 miliar. Dengan transaksi pembelian itu, anak usaha Adaro memiliki lebih kurang 3,7 persen saham CITA.
Baca Juga
"Perseroan memilih berinvestasi kepada saham CITA karena perseroan berpendapat bahwa bisnis Metallurgical Grade Bauxite dan smelter grade alumina merupakan bisnis yang menjanjikan dalam jangka panjang seiring dengan perbaikan perekonomian global dan peningkatan harga komoditas,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Adaro Energy Tbk, Mahardika Putranto dalam keterbukaan informasi BEI.
Advertisement
Mahardika menyebutkan, investasi keuangan pada instrumentsaham yang dilakukan perseroan ini adalah kegiatan investasi keuangan biasa yang biasa dilakukan treasury management.
Perseroan saat ini memiliki posisi keuangan dan tingkat likuiditas yang cukup baik, sehingga perseroan memiliki fleksibilitas untuk investasi keuangan terukur pada instrumen yang memiliki tingkat profil risiko yang lebih tinggi.
"Investasi keuangan ini diharapkan dapat memberikan tingkat pengembalian lebih baik dibandingkan dengan investasi keuangan yang konservatif,” kata dia.
PT Adaro Energy Tbk menyatakan tidak ada dampak material yang merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham ADRO
Pada penutupan perdagangan Kamis, 16 Desember 2021, saham ADRO naik 0,99 persen ke posisi Rp 2.040 per saham.
Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 2.080 dan terendah Rp 1.995 per saham. Total frekuensi perdagangan 16.710. Total volume perdagangan 2.073.097. Nilai transaksi saham ADRO Rp 422,1 miliar.
Advertisement