Liputan6.com, Jakarta - Pendapatan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) diperkirakan bisa mencapai Rp 10 triliun pada akhir tahun ini. Prediksi pendapatan tersebut ditopang pendapatan dari PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).
Sebelumnya, Solusi Tunas Pratama diakuisisi Perseroan melalui anak usahanya PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) pada Oktober 2021.
Baca Juga
Wakil Direktur Utama PT Sarana Menara Nusantara Tbk, Adam Gifari menyebutkan, untuk Protelindo hingga akhir 2021 diperkirakan mampu mencatatkan pendapatan Rp 8 triliun.
Advertisement
Sementara kontribusi STP sekitar Rp 2 triliun pada kuartal IV 2021. “Jadi ada pertumbuhan yang signifikan di konsolidasi nanti. Ada Rp 2 triliun lebih dari STP, Protelindo sendiri dalam setahun memiliki revenue Rp 8 triliun,” kata Adam dalam paparan publik Perseroan, Senin (20/12/2021).
Selain penambahan pendapatan, konsolidasi STP dengan Protelindo akan meningkatkan pendapatan kontrak (contracted revenue) hingga Rp 10,1 triliun, kenaikan EBITDA hampir Rp 1,9 triliun sekaligus penambahan utang sekitar Rp 24 triliun.
Adapun kontribusi pendapatan dari STP akan tercatat secara penuh pada 2022 mendatang. Namun demikian, Adam enggan membeberkan proyeksi total pendapatan Sarana Menara Nusantara tahun depan. Termasuk berapa banyak permintaan tower baru maupun kolokasi tower yang sudah ada.
"Sulit untuk kami memastikan tahun depan itu berapa tower, karena apa yang kita lakukan itu by order dari operator,” kata Adam.
Sebagai gambaran, Adam menyebutkan pada 2020 dan 2021, meskipun kebutuhan telekomunikasi tinggi, namun kebutuhan kolokasi lebih mendominasi dibandingkan permintaaan untuk tower baru. “Itu tidak bisa kami tebak,” imbuhnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham TOWR
Pada penutupan perdagangan Senin, 20 Desember 2021, saham TOWR naik 2,24 persen ke posisi Rp 1.140 per saham. Saham TOWR naik lima poin ke posisi Rp 1.120 per saham.
Saham TOWR berada di level tertinggi Rp 1.140 dan terendah Rp 1.105 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.266 kali dengan volume perdagangan 564.430. Nilai transaksi Rp 63,6 miliar.
Advertisement