Sukses

Dirut Kino Indonesia Harry Sanusi Beli 35 Ribu Saham KINO

Presiden Direktur PT Kino Indonesia Tbk (KINO), Harry Sanusi kini genggam 179.984.400 saham KINO.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur PT Kino Indonesia Tbk (KINO), Harry Sanusi membeli saham KINO senilai Rp 71,96 juta. Angka ini setara 35 ribu saham dengan harga pembelian Rp 2.056 per saham.

"Tanggal transaksi terjadi pada 15 Desember 2021, untuk tujuan investasi dan dengan kepemilikan langsung" ujar Harry, dikutip dari keterbukaan informasi Bursa, Selasa (21/12/2021).

Usai transaksi, Harry kini memegang 179.984.400 lembar saham atau 12,5989 persen dari sebelumnya 179.949.400 atau 12,5965 persen. Pada perdagangan Senin, 29 Desember 2021, saham KINO naik 40 poin atau 2 persen ke level 2.040 per saham. Secara year to date, saham KINO terkoreksi 25 persen.

Per 30 September 2021, penjualan KINO tercatat sebesar Rp 2,93 triliun. Amblas 5,75 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp 3,11 triliun. 

Penjualan KINO di kuartal ketiga tahun ini ditopang oleh dua produk utama yakni perawatan tubuh sebesar Rp 1,17 triliun dan minuman senilai Rp 1,40 triliun.  Di mana masing-masing mengalami penurunan 29,09 dan 19,12 persen yoy.

Selain itu, penjualan makanan hewan merosot tajam hingga 98,29 persen dari realisasi di kuartal III 2020 menjadi Rp 198,63 juta.

Sementara penjualan makanan dan farmasi berhasil tumbuh masing-masing sebesar 4,76 persen dan 13,25 persen menjadi Rp 304,80 miliar dan Rp 46,22 miliar.

Dari raihan itu, laba bersih Kino Indonesia merosot hingga 48,78 persen. Dari Rp 161,69 miliar di kuartal III 2020, menjadi Rp 82,80 miliar hingga kuartal III 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham KINO

Pada perdagangan Selasa, 21 Desember 2021 pukul 10.24 WIB,  saham KINO naik 0,98 persen ke posisi Rp 2.060 per saham. Saham KINO dibuka stagnan Rp 2.040 per saham.

Saham KINO berada di level tertinggi Rp 2.100 dan terendah Rp 2.060 per saham. Total frekuensi perdagangan 164 kali dengan volume perdagangan 5.673. Nilai transaksi Rp 1,2 miliar.