Liputan6.com, Jakarta - Didirikan di Jakarta pada 23 Desember 1997, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah menorehkan sederet capaian yang membanggakan.
Pada 30 November 2021, KSEI meraih gelar sebagai salah satu sub registry terbaik versi Bank Indonesia. Penetapan tersebut sesuai dengan kriteria sub registry yang memberikan data laporan yang kredibel, ketepatan dan kecepatan waktu penyampaian laporan, serta kesesuaian dengan ketentuan.
Baca Juga
Tak berselang lama, KSEI juga meraih gelar sebagai Kustodian sentral terbaik di Asia Tenggara untuk yang keempat kalinya. Sebelumnya KSEI juga meraih penghargaan yang sama pada 2016, 2018, dan 2019.
Advertisement
Gelar Kustodian sentral terbaik di Asia Tenggara berhasil diperoleh KSEI atas inovasi yang dilakukan sepanjang 2020—2021 serta rencana pengembangan pada masa mendatang.
Dalam rangka hari jadi ke-24 ini, KSEI mengusung tema ‘Digital Empowerment’. Melalui tema tersebut, KSEI terus berupaya untuk mendukung pegembangan pasar modal Indonesia, khususnya di tengah era digital yang saat ini mendominasi.
"Hal ini sesuai dengan tema perayaan hari jadi KSEI ke-24 yaitu 'Digital Empowerment’. Tema tersebut juga sejalan dengan karakteristik investor pasar modal Indonesia yang saat ini didominasi oleh anak muda yang sebagian besar melek digital," kata Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo dalam peringatan HUT KSEI ke-24, ditulis Jumat (24/12/2021).
Sehubungan dengan itu, KSEI menyiapkan berbagai infrastruktur untuk memastikan aktivitas transaksi pasar modal dapat berlangsung secara berkesinambungan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jumlah Investor Naik Signifikan
Saat ini, 81,36 persen investor pasar modal Indonesia merupakan generasi milenial dan gen z. Dengan demikian, pengembangan dari sisi teknologi digital dan pembangunan infrastruktur pasar modal yang memungkinkan kegiatan online harus dapat diwujudkan KSEI.
Uriep menambahkan, bukti nyata dari keberhasilan atas terobosan dan inovasi yang telah diselenggarakan KSEI, salah satunya tercermin dari pertumbuhan jumlah investor pasar modal Indonesia.
Simplifikasi pembukaan rekening maupun eASY.KSEI turut berperan serta dalam pertumbuhan jumlah investor pasar modal Indonesia, khususnya investor saham yang mengalami pertumbuhan jumlah hingga 100 persen.
Sejak akhir tahun 2020 hingga 17 Desember 2021, jumlah Single Investor Identification (SID) investor pasar modal Indonesia tumbuh 89,58 persen menjadi 7,3 juta SID.
Jumlah tersebut merupakan jumlah SID terkonsolidasi yang terdiri dari investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan jenis efek lain yang tercatat di KSEI, dengan komposisi 3,4 juta SID yang memiliki aset saham, 6,7 juta SID memiliki aset reksa dana dan 607 ribu SID memiliki aset SBN.
Advertisement
Reputasi yang Makin Terpercaya
Pencapaian lainnya yang berhasil diraih KSEI berhubungan dengan upaya untuk menjaga reputasi KSEI selaku institusi yang kredibel. Pada 17 Desember 2021, KSEI telah menerapkan ISO 37001 mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan.
Dengan diterapkannya ISO tersebut di lingkungan KSEI secara keseluruhan, maka KSEI berupaya membangun kerangka kerjap erusahaan yang mencegah, mendeteksi dan menyelidiki kejadian penyuapan dan korupsi, guna terciptanya lingkungan organisasi yang bersih dan berintegritas.
Pengembangan Infrastruktur Digital
Sejak 16 Desember 2021, KSEI memperoleh izin prinsip dari Bank Indonesia sebagai peserta BI-FAST. Dengan menggunakan BI-Fast, biaya transfer antar bank maksimal hanya Rp 2.500. Pengembangan teknologi digital lainnya berkaitan dengan pembangunan eASY.KSEI.
Dalam waktu dekat, KSEI akan melanjutkan pengembangan eASY>KSEI agar dapat digunakan untuk penyelenggaraan e-RUPEBUS rapat umum pemegang efek bersifat utang) dan e-RUPUP (rapat umum pemegang unit penyertaan) secara daring.
eASY.KSEI juga akan dilengkapi dengan dukungan terkait multi-voting shares atau saham dengan hak multiple.
Advertisement