Sukses

Wijaya Karya Bentuk BUP Garap Bandara Hang Nadim

Persentase kepemilikan saham pada Badan Usaha Pelaksana yakni AP1 sebesar 51 persen, IIAC 30 persen dan sisanya sekitar 19 persen dimiliki Wijaya Karya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bersama-sama dengan PT Angkasa Pura I (Persero) (AP1) dan Incheon International Airport Corporation (IIAC) membentuk Badan Usaha Pelaksana (BUP).

Pembentukan BUP itu dalam rangka pelaksanaan kewajiban sebagai pemenang tender Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Hang Nadim Batam yang dilaksanakan pada Senin, 20 Desember 2021.

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk, Mahendra Vijaya menuturkan, masing-masing pemegang saham pendiri akan melakukan penyertaan sesuai dengan porsi kepemilikan saham dalam BUP dengan memperhatikan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

Persentase kepemilikan saham pada BUP yakni AP1 sebesar 51 persen, IIAC 30 persen dan sisanya sekitar 19 persen dimiliki perseroan.

"Pelaksanaan pembentukan BUP sebagaimana tersebut di atas memberikan dampak yang positif bagi keberlangsungan kegiatan usaha Perseroan dengan adanya penambahan portofolio bisnis Perseroan di bidang kebandarudaraan, kata Mahendra dalam keterbukaan informasi Bursa, ditulis Junat (24/12/2021).

Selain itu, pembentukan BUP juga memberikan nilai tambah melalui investasi yang dilakukan Wijaya Karya, dengan tetap memperhatikan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham Wijaya Karya

Pada penutupan perdagangan Jumat, 24 Desember 2021 pada sesi pertama, saham WIKA naik 0,95 persen ke posisi Rp 1.065 per saham.

Saham WIKA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.060 per saham. Saham WIKA berada di level tertinggi Rp 1.080 dan terendah Rp 1.065 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.330 kali dengan volume perdagangan 69.838. Nilai transaksi Rp 7,5 miliar.