Sukses

Hartadinata Abadi Gandeng EAI untuk Produksi hingga Penjualan Emas

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) gandeng Emas Antam Indonesia untuk produksi dan penjualan emas.

Liputan6.com, Jakarta - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) telah teken perjanjian kerja sama produksi dan penjualan produk emas dengan PT Emas Antam Indonesia (EAI). Penandatanganan perjanjian dilakukan pada 10 Desember 2021.

Antara Perseroan dan EAI telah memenuhi persyaratan pendahuluan atas perjanjian kerja sama tersebut. Sehingga Hartadinata Abadi dan EAI telah menandatangani pernyataan efektif perjanjian kerja sama produksi dan penjualan produk emas antara HRTA dengan EAI pada 22 Desember 2021.

Direktur Utama Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto mengatakan, nilai transaksi berdasarkan harga emas per hari ini diperkirakan sebesar Rp 2,49 triliun per tahun dengan jangka waktu empat tahun.

"Nilai transaksi tersebut lebih dari 20 persen dari ekuitas perusahaan terbuka, sehingga nilai transaksi dapat dikategorikan sebagai transaksi material,” kata dia dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat (24/12/2021).

Dampak kejadian, informasi atau fakta material yang diungkapkan oleh perseroan ini memiliki dampak positif terhadap kinerja produksi dan penjualan perseroan.

Antara Perseroan dengan EAI tidak terdapat hubungan afiliasi dan benturan kepentingan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.

Oleh karena itu, pelaksanaan transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham Hartadinata Abadi

Pada perdagangan Jumat, 24 Desember 2021 pukul 13.41 WIB, saham HRTA naik 1,89 persen ke posisi Rp 216 per saham. Saham HRTA dibuka stagnan Rp 212 per saham.

Saham HRTA berada di level tertinggi Rp 216 dan terendah Rp 212 per saham. Total frekuensi perdagangan 165 kali dengan volume perdagangan 14.212. Nilai transaksi Rp 303,6 juta.