Liputan6.com, New York - Lembaga pemeringkatan internasional Moody’s menaikkan peringkat kredit jangka panjang Apple menjadi AAA karena prospek yang stabil, likuiditas luar biasa dan pendapatan yang kuat.
Hasil ini membuat Apple bergabung dengan klub elit perusahaan termasuk Microsoft dan Johnson & Johnson yang mendapat peringkat tertinggi dari Moody’s. Demikian mengutip laman Channel News Asia, Jumat (24/12/2021).
Baca Juga
"Profil bisnis Apple sangat kuat mencerminkan skala operasinya yang substansial. Basis produk dan pengguna layanann juga besar, loyalitas pelanggan yang kuat, dan penempatan merek premium," ujar Analis Moody's Raj Joshi dalam sebuah catatan.
Advertisement
Pendapatan fiskal Apple pada 2021 meroket sekitar 65 persen. Sementara pendapatan mengalami pertumbuhan senilai 33 persen akibat permintaan yang kuat untuk produk dan layanannya selama pandemi COVID-19. Joshi mengharapkan pendapatan Apple tumbuh selama dua hingga tiga tahun ke depan.
Saham perusahaan teknologi AS melonjak hampir 30 persen tahun ini. Sehingga membawa pembuat iPhone dalam jarak yang sangat dekat sebagai perusahaan pertama di dunia dengan nilai pasar lebih dari USD 3 triliun atau Rp 42,7 kuadriliun (estimasi kurs Rp 14.245 per dolar AS).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hadapi Persoalan Internal
Moody's, mengakui bagaimanapun Apple menghadapi risiko eksekusi dari siklus produk yang pendek. Permaslahan lainnya yaitu kemampuan beradaptasi dengan pergeseran preferensi konsumen, pengelolaan rantai pasokan yang besar dan kompleksitas seiring peningkatan produk dalam waktu berdekatan.
Pada Oktober, Apple menegaskan masalah rantai pasokan jelas mengganggu industri. Bahka hingga menelan biaya sebesar USD 6 miliar (atau Rp 85,4 triliun) dalam penjualan. Dampaknya memungkinkan menjadi lebih buruk selama masa liburan.
Reporter: Ayesha Puri
Advertisement