Sukses

Persiapan Buyung Poetra Sembada Sambut Pajak Karbon

PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menyambut rencana pajak karbon dengan terus mendukung pelaksanaan bisnis berkelanjutan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menyambut rencana pajak karbon yang mulai diterapkan Aprol 2022. Perseroan berharap dapat kurangi dua persen emisi karbon.

Direktur PT Buyung Poetra Semada Tbk, Budiman Susilo menuturkan, perseroan menyambut rencana pajak karbon dengan terus mendukung pelaksanaan bisnis berkelanjutan. Hal ini seiring langkah pemerintah menerapkan pajak karbon pada April 2022.

Sementara itu, Investor Relations PT Buyung Poetra Sembada Tbk, Dion Surijata menuturkan, perseroan sudah menyiapkan penerapan bisnis yang berkelanjutan sejak 2019. Perseroan menunjuk konsultan untuk membenahi laporan pada 2019-2020. Saat ini dalam proses tahap dua.

"Punya target ada pengurangan sekitar dua persen, itu terukur, ada sertifikat Planet Mark (konsultan independent-red) dari UK. Ada pajak karbon tahun depan kita sudah tenang," kata dia saat paparan publik virtual, ditulis Minggu (26/12/2021).

Ia mengatakan, langkah perseroan mengurangi emisi karbon dengan membangun pembangkit listrik tenaga sekam padi atau kulit padi di Palembang, berkapasitas 3 MW.

Saat ini pembangkit listrik itu hasilkan listrik 2,5 MW.  "(pembangkit listrik-red) sudah dipakai sendiri, artinya upaya ESG merupakan bagian dari HOKI. Perusahaan Tbk lain Indocement pelanggan kita memakai campuran pellet kita,” ujar dia.

PT Buyung Poetra Sembada Tbk juga telah melakukan pemasangan mesin pengolah sekam menjadi pellet di Pabrik Subang, Jawa Barat.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Belanja Modal 2022

Sebelumnya untuk 2022, perseroan siapkan belanja modal Rp 10-15 miliar. Investor Relations PT Buyung Poetra Sembada Tbk Dion Surijata menuturkan, belanja modal 2022 tidak sebesar 2021 dan 2020.

“Capex 2022 tak sebesar 2021 dan 2020, cukup besar selesaikan pembangkit listrik kulit padi dan pabrik Sumatera Selatan. Berikut tahap dua nya ditunda dulu hingga permintaan meningkat. Presisi pengaruh daya beli masyarakat, diversifikasi. Capex Rp 10 miliar-Rp 15 miliar (capex 2022), tidak terlalu tinggi,” kata dia.

Belanja modal sudah diserap sekitar Rp 66 miliar hingga September 2021. Dion menuturkan, belanja modal 2021 sebagian besar untuk pembangunan pabrik di Sumatera Selatan dengan kapasitas itu 20 ton per jam. Investasi pembangunan kapasitas pabrik sekitar Rp 70 miliar-Rp 100 miliar.Perseroan mengatakan, dengan ada tambahan pabrik tersebut, perseroan berencana membidik pangsa pasar yang belum tercapai sebelumnya

"Dengan ada COVID-19, (pabrik-red) sempat tertunda, mesin ada yang impor sulit masuk dari luar. Tapi sudah done. HOKI sudah siap, ada peningkatan permintaan dari beras sendiri. Dari sisi kapasitas sudah siap, berkembang ke Sumatera, Kalimantan,” kata dia.