Sukses

IPO, NET TV Tawarkan Harga Penawaran Rp 190-196 per Saham

PT Net Visi Media Tbk akan menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 765.306.100 dengan nilai nominal Rp 100.

Liputan6.com, Jakarta - PT Net Visi Media Tbk, induk perusahaan Net TV akan menawarkan saham perdana ke publik dengan menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO). Perseroan akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 Januari 2022.

Mengutip laman e-ipo.co.id, Senin (27/12/2021), PT Net Visi Media Tbk akan menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 765.306.100 dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah saham itu 4,37 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum yang dikeluarkan dari simpanan atau portepel perseroan.

Harga penawaran saham Net Visi Media Rp 190-Rp 196 per saham. Total dana yang akan diraup dari IPO maksimal sebanyak-banyaknya Rp 149,99 miliar.

Selain itu, perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak 5.935.988.956 saham dalam rangka pelaksanaan konversi atas seluruh saham yang dimiliki oleh PT Indika Inti Holdiko berdasarkan perjanjian pemegang saham perseroan.

Pemegang saham perseroan telah menyetujui untuk konversi total pinjaman menjadi 1.803.335.894 saham dan mandatory convertible bonds yang telah diterbitkan perseroan kepada masing-masing PT Semangat Bambu Runcing sebesar 2.066.326.531 saham dan PT First Global Utama sebesar 2.066.326.531 saham, dan PT First Global Utama sebesar 2.066.326.531.

Dengan demikian, total persentase saham hasil pelaksanaan konversi sebesar 25,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dan pelaksanaan konversi.

Selain itu, perseroan juga menyetujui program opsi kepemilikan saham kepada manajemen dan karyawan atau management and employee stock option plan (MESOP) dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 2,91 persen.

Jumlah itu setara 703.595.300 saham biasa atas nama dari modal disetor dan ditempatkan penuh perseroan setelah penawaran umum, pelaksanaan konversi dan MESOP.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Pemakaian Dana IPO hingga Ketentuan Dividen

Adapun penggunaan dana IPO antara lain sekitar 18,5 persen untuk modal kerja yang akan digunakan perseroan dalam industri manajemen (Artis) yang digunakan untuk biaya pengembangan keahliaan dan keterampuan artis, biaya operasional.

Selain itu, sekitar 53 persen akan digunakan untuk setoran modal dalam PT Net Mediatama Televisi, salah satu anak usaha perseroan yang digunakan untuk pelunasan pinjaman, dan sekitar 28,5 persen untuk setoran modal dalam PT Net Media Digital, anak usaha perseroan yang akan digunakan sebagai pembuatan dan pembelian program.

Perseroan mencatatkan aset Rp 1,71 triliun pada 31 Juli 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar Rp 1,81 triliun. Perseroan mencatat total liabilitas Rp 1,69 triliun pada 31 Juli 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 1,76 triliun. Total ekuitas tercatat Rp 23,74 miliar pada 31 Juli 2021 dari Desember 2021 sebesar Rp 51,62 miliar.

Perseroan mencatat pendapatan naik menjadi Rp 282,93 miliar hingga 31 Juli 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 209,98 miliar. Selain itu, rugi komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menyusut menjadi Rp 120,34 miliar hingga 31 Juli 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 411,17 miliar.

Setelah penawran umum perdana saham, perseroan berkomitmen membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan maksimal 25 persen dari laba bersih perseroan setelah pajak, dengan mempertimbangkan keuntungan perseroan pada tahun buku 2029, tingkat kesehatan perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan lain.

Pemegang saham perseroan setelah IPO antara lain PT Sinergi Lintas Media sebesar 95,63 persen dan masyarakat sebesar 4,37 persen.

3 dari 3 halaman

Jadwal Sementara IPO

Jadwal sementara IPO:

-Perkiraan masa penawaran awal atau bookbuilding pada 27 Desember 2021-3 Januari 2022

-Perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 14 Januari 2022

-Perkiraan masa penawaran pada 18 Januari 2022-21 Januari 2022

-Perkiraan tanggal penjatahan pada 21 Januari 2022

-Perkiraan tanggal distribusi pada 24 Januari 2022

-Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 Januari 2022