Sukses

Bursa Saham Asia Beragam, Investor Cermati Dampak Varian Omicron

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada Rabu, 29 Desember 2021, dan mengikuti wall street.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu (29/12/2021) karena investor menilai dampak dari COVID-19 omicron.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,82 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Topix merosot 0,44 persen. Indeks Korea Selatan Kospi susut 0,75 persen. Bursa saham China tergelincir. Indeks Shanghai merosot 0,26 persen, indeks Shenzhen tergelincir 0,31 persen. Indeks Hang Seng turun 0,58 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Rabu pekan ini.

Bursa saham Australia menguat. Indeks ASX 200 melonjak 1 persen usai libur pada Senin dan Selasa. Indeks Straits Times bertambah 0,25 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,24 persen.

Investor akan terus memantau perkembangan seputar varian omicron. Sebuah studi dari Afrika Selatan menemukan respons imun orang yang terinfeksi varian COVID-19 omicron tampaknya meningkatkan perlindungan terhadap delta lebih dari empat kali lipat dan bisa menggantikannya.

Di wall street, indeks S&P 500 melemah 0,1 persen menjadi 4.786,35. Indeks Nasdaq merosot 0,56 persen ke posisi 15.781,72. Indeks Dow Jones naik 95,83 poin menajdi 36.398,21.

Indeks dolar AS berada di posisi 96,19 setelah berada di kisaran 96. Yen Jepang berada di kisaran 114,79 per dolar AS. Harga minyak dunia menguat pada jam perdagangan di Asia.

Harga minyak Brent naik 0,1 persen menjadi USD 79,02 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat mendatar dengan diperdagangkan di kisaran USD 76 per barel.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Wall Street Bervariasi pada Selasa, 28 Desember 2021

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) beragam pada perdagangan Selasa, 28 Desember 2021 seiring indeks saham utama berusaha membangun rekor tertinggi pada minggu terakhir 2021.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 95,83 poin atau sekitar 0,3 persen ke posisi 36.398,21. Indeks Dow Jones mencatat kenaikan dalam lima hari berturut-turut. Indeks S&P 500 susut 0,1 persen menjadi 4.786,35 setelah mencapai level tertinggi baru intraday di awal sesi perdagangan. Indeks Nasdaq melemah hampir 0,6 persen menjadi 15.781,72.

Investor terus mencari arah berita pandemi dengan ancaman varian omicron yang menjulang tinggi. “Kami melepaskan beberapa reaksi spontan dan awal untuk varian omicron,” ujar Chief Market Strategist Crossmark Global Investments, Victoria Fernandez, dilansir dari CNBC, Rabu, 29 Desember 2021.

Di sisi lain, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mempersingkat rekomendasi isolasi mereka untuk individu yang dites positif menjadi lima hari dari 10 hari, jika orang-orang itu tidak memiliki gejala. Penelitian di Afrika Selatan juga menunjukkan infeksi omicron dapat membantu meningkatkan kekebalan terhadap jenis delta COVID-19 yang lebih awal.

Sementara itu, produsen obat COVID-19 ditutup melemah di tengah perkembangan omicron. Saham Pfzer turun 2 persen dan Moderna susut 2,2 persen. Saham chip reli sebelumnya melemah pada perdagangan Selasa, 28 Desember 2021. Saham Nvidia turun dua persen dan Appiled Materials susut 1,9 persen.

Pada sisi positifnya, saham terkait perjalanan terpukul pada awal pekan, kembali naik pada perdagangan Selasa pekan ini. Saham Boeing naik 1,5 persen, dan memimpin kenaikan. Saham American Airlines termasuk di antara top gainers S&P 500 dengan menguat 2 persen.

Pergerakan saham itu terjadi setelah saham menguat di sesi perdagangan awal pekan ini dengan indeks S&P 500 ditutup ke rekor tertinggi ke-69 pada 2021.

“Jika pasar tidak dikalahkan oleh varian COVID-19 baru ini, saya pikir tidak ada yang menghentikan pasar untuk terus maju sepanjang sisa 2021,” ujar Global Investments Senior Portfolio Manager Allspring, Margaret Patel dilansir dari CNBC, Rabu pekan ini.

Saham secara historis naik dalam volume perdagangan yang tipis selama sisa akhir tahun atau sering disebut reli Santa Claus. Pada 2021, indeks saham S&P 500 naik lebih dari 27 persen dan Nasdaq bertambah sekitar 22 persen. Indeks Dow Jones naik hampir 19 persen.