Sukses

Aksi Beli Investor Asing Sentuh Rp 37,97 Triliun pada 2021, Apa Saja Saham yang Dibeli?

Tercatat aksi beli bersih saham oleh investor asing mencapai Rp 37,97 triliun pada 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Investor asing melakukan aksi beli saham sepanjang 2021. Analis menilai ada penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) jumbo dan pertumbuhan ekonomi Indonesia positif jadi pendorong aksi beli investor asing.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI),  dikutip Jumat (31/12/2021), tercatat aksi beli bersih saham oleh investor asing mencapai Rp 37,97 triliun pada 2021.  Kondisi ini berbeda dari tahun sebelumnya. Investor asing mencatatkan jual bersih saham sebesar Rp 47,8 triliun pada 2020.

Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, aksi beli investor asing didorong dari sektor kesehatan dengan penanganan COVID-19 lebih baik sehingga level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diturunkan. Hal itu mendorong aksi beli investor asing.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia positif, kesehatan RI termasuk terbaik untuk penanganan COVID-19. Tahun ini banyak IPO jumbo ada Bukalapak, dan Mitratel, rights issue bank terbesar BRI, sehingga asing pasti di situ,” kata Wawan saat dihubungi Liputan6.com, Jumat pekan ini.

Wawan menuturkan, aliran dana investor asing masih akan masuk ke pasar modal Indonesia pada 2022. Hal ini mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi dapat mencapai 5-6 persen pada 2022. Sedangkan IHSG akan sentuh posisi 7.400-7.500.

Hal senada dikatakan Analis PT Sucor Sekuritas Hendrico Gani. Ia menuturkan, secara tahunan investor asing masih catatkan aksi beli pada 2022. Namun, pergerakan aksi beli tersebut akan fluktuaktif lantaran sejumlah sentimen global seperti pengurangan stimulus atau tapering dan kenaikan suku bunga the Federal Reserve.

"The Fed akan menaikkan suku bunga, dan tapering memicu outflow, ada penyesuaian di obligasi, dan berdampak ke saham. Full year, net buy foreign lebih fluktuaktif,” kata dia.

Akan tetapi, wawan menilai peran investor asing saat ini berkurang seiring pertumbuhan investor domestik.  “Investor lokal sudah besar, (investor asing-red) tidak terlalu berpengaruh untuk pertumbuhan IHSG,” kata Wawan.

Adapun jumlah investor di pasar modal Indonesia per 29 Desember 2021 telah meningkat 92,7 persen menjadi 7,48 juta investor dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020. Jumlah ini meningkat hampir 7 kali lipat dibandingkan 2017.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Aksi Beli Investor Asing pada 2021

Adapun saham-saham yang dibeli investor asing secara year to date (ytd) berdasarkan data RTI antara lain:

-PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 12,6 triliun

-PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 9,3 triliun

-PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 6,6 triliun

-PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 4,6 triliun

-PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) senilai Rp 2,4 triliun

-PT United Tractors Tbk (UNTR) senilai Rp 1,4 triliun

-PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) senilai Rp 1,1 triliun

-PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 1,1 triliun

-PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) senilai Rp 1 triliun

-PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) senilai Rp 897,8 miliar

3 dari 3 halaman

Aksi Jual Investor Asing pada 2021

Aksi jual saham oleh investor asing sepanjang 2021:

-PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) senilai Rp 2 triliun

-PT BFI Finance Tbk (BFIN) senilai Rp 1,3 triliun

-PT XL Axiata Tbk (EXCL) senilai Rp 958,9 miliar

-PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) senilai Rp 771,6 miliar

-PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) senilai Rp 648,7 miliar

-PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) senilai Rp 408 miliar

-PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 379,7 miliar

-PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) senilai Rp 372,2 miliar

-PT Adaro Energy Tbk (ADRO) senilai Rp 328,8 miliar

-PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAa) senilai Rp 312 miliar