Sukses

IHSG Berpeluang Naik pada Awal 2022, Simak Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 6.542-6.637 pada Senin, 3 Januari 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Senin (3/1/2022). Rilis data ekonomi inflasi akan bayangi laju IHSG.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, kondisi IHSG setelah melewati tahun penuh tantangan, terlihat masih akan dapat menorehkan prestasi pada 2022. Ia menilai, semangat tahun baru umumnya investor akan mulai mengatur komposisi investasi pada awal tahun.

“Tentunya akan memberikan gairah terhadap pola investasi di pasar modal Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi yang menarik. Mengawali 2022 dengan semangat baru, optimisme baru, rilis data ekonomi baru yang disinyalir masih dalam kondisi terkendali,” tutur dia.

Ia menambahkan, hal itu akan menjadi salah satu sentimen yang dapat mendorong kembalinya kenaikan IHSG. “Hari ini IHSG berpotensi menguat di kisaran 6.502-6.618,” kata dia.

Dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas menyebutkan IHSG masih akan terkonsolidasi pada rentang 6.550-6.620 pada awal pekan ini.

Sebelumnya wall street menutup hari terakhir perdagangan 2021 di zona merah. Meski demikian, tiga indeks acuan tercatat tumbuh sepanjang 2021. Hal itu dipimpin oleh indeks S&P 500 yang naik 26,9 persen, diikuti indeks Nasdaq bertambah 21,4 persen dan indeks Dow Jones menguat 18,7 persen.

Selain itu, memasuki 2022, kenaikan jumlah kasus Covid-19 yang disebabkan varian Omicron serta tantangan inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir; masih menjadi fokus utama pasar.

Pengamat pasar modal Edwin Sebayang mengatakan, IHSG berpeluang kena tekanan jual seiring indeks acuan melemah di wall street.

Selain itu, sejumlah harga komoditas melemah antara lain harga minyak turun 1,38 persen dan harga batu bara susut 3,1 persen di tengah semakin mengamuknya varian omicron dan delta.

“Dalam beberapa hari ke depan aka nada jutaan orang Amerika Serikat terkena varian omicron, peningkatan kasus baru di Eropa Barat, meningkatnya jumlah kasus baru di India serta lockdown salah satu kota di China yang berpenghuni 13 juta orang akibat varian omicron,” tutur Edwin.

Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.542-6.637 pada Senin pekan ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Saham Pilihan

Untuk saham pilihan yang dapat dicermati, Edwin memilih saham PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA).

Selain itu, PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Siloam Hospital International Tbk (SILO), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Sedangkan William memilih saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Selain itu, BBNI, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas antara lain saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX),PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), dan PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA).