Liputan6.com, Washington - Tesla umumkan telah mengirimkan hampur 1 juta kendaraan sepanjang 2021 pada 2 Januari 2022. Ini hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Tesla mampu menciptakan hasil lebih baik meski dibayangi hambatan pasokan global.
Produsen mobil listrik AS mengirimkan lebih dari 936.000 mobil yang meliputi semua model pada 2021. Angka ini mencerminkan kenaikan 87 persen daripada tahun sebelumnya, demikian dikutip dari pernyataan Tesla.
Baca Juga
Perusahaan pimpinan Elon Musk pun mengungkapkan pada Januari 2021 pihaknya berambisi untuk meningkatkan pengiriman sebesar 50 persen per tahun untuk tahun-tahun mendatang. Alhasil pada Minggu, 2 Januari 2022 melebihi target tersebut.
Advertisement
Baru-baru ini grup memindahkan kantor pusatnya dari Palo Alto, California ke Autin, Texas. Tesla berhasil menjual 911.208 kendaraan Model 3 dan Model Y serta 24.964 kendaraan model S dan X yang mewah. Harga masing-masing kendaraan senilai USD 90 ribu dan USD 100 ribu.
Untuk kuartal IV saja, Tesla menjual 308.600 mobil. Perusahaan mobil listrik ini berhasil mengatasi masalah logistik global yang melanda industri otomotif.
CEO Tesla Elon Musk mengatakan optimistis mampu menanggulangi banyak kekurangan semikonduktor dengan menggunakan desain chip baru dengan merancang ulang software-nya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pendanaan dan Pengawasan terhadap Tesla
Tesla memperoleh tambahan dana ini guna menunjang produksi pesanan kendaraan listrik sebanyak 100.000 yang harus selesai pada 2022.
Permintaan ini berasal dari perusahaan rental Hertz. Lantas publikasi ini membawa pembuat mobil ke dalam klub perusahaan terpilih yang catat valuasi lebih dari USD 1 triliun atau sekitar Rp 14.267 triliun (asumsi kurs Rp 14.267 per dolar AS) di pasar saham.
Bagaimana pun Tesla menyadari berada dalam pengawasan NHTSA, yang sedang menyelidiki sistem autopilot atas masalah keamanan.
Produen mobil juga setuju untuk memperbarui perangkat lunaknya demi mencegah pengemudi bermain video gim di sistem mobil saat kendaraan sedang bergerak. Langkah ini menyusul penyelidikan keselamatan pemerintah.
Â
Reporter: Ayesha Puri
Advertisement