Sukses

Starbucks Wajibkan Karyawan Vaksinasi Penuh

Starbucks merekomendasikan hal ini kepada karyawan tetapi bagi pekerja yang tidak ingin divaksinasi karena alasan tertentu harus melakukan tes anti COVID-19 setiap minggu.

Liputan6.com, New York - Untuk mematuhi mandat vaksin oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Starbucks mewajibkan pekerja baru melakukan vaksinasi penuh atau kesediaan melakukan uji bebas COVID-19 mingguan, Starbucks baru mensosialisasikan kepada karyawan baru-baru ini.

Dalam surat dari Chief Operating Officer Starbucks John Culver, kedai kopi tersebut menyampaikan informasi kepada sekitar 220 ribu karyawan di AS tentang keharusan karyawan melaporkan  status vaksinasi paling lambat 10 Januari 2022.

Starbucks merekomendasikan hal ini kepada karyawan tetapi bagi pekerja yang tidak ingin divaksinasi karena alasan tertentu harus melakukan tes anti COVID-19 setiap minggu. Biaya tes ditanggung oleh masing-masing pekerja dan dilakukan di tempat yang sudah disetujui oleh federal.

"Ini (mandat vaksinasi) adalah langkah penting yang dapat kami ambil guna membantu lebih banyak mitra mendapatkan vaksinasi, membatasi penyebaran COVID-19 dan memberikan pilihan yang dapat pekerja pilih sesuai apa yang terbaik untuk dirinya," tulis Culver, dilansir dari laman CNN, Selasa (4/1/2022).

Dia menambahkan jika tingkat vaksinasi meningkat dan penyebaran masyarakat melambat, gerai kopi kenamaan AS ini dapat segera beradaptasi dan bangkit. Sementara apabila situasi kian buruk, perusahaan mungkin akan mempertimbangkan tindakan tambahan.

Culver berharap dirinya dan masyarakat mampu melakukan peran dengan menerima dosis vaksin secara penuh sebagai cara untuk melindungi satu sama lain.

Starbucks mengirim catatan kebijakan vaksinasi penuh kepada karyawan pada Senin, 27 Desember 2021. Kemudian menyampaikan rincian mandat pada pembaharuan mingguan yang terkirim pada Senin, 3 Januari 2022. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Regulasi Imbas Penyebaran Omicron secara Masif

Perubahan terjadi ketika baru-baru ini Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Occupational Safety and Health Administration ) menyerukan kepada pengusaha besar untuk melakukan vaksinasi penuh atau pengujian mingguan karena varian Omicron menyebar dengan cepat ke seluruh AS.

Regulator memberikan waktu hingga 9 Februari 2022 untuk perusahaan besar menjalankan kebijakan tersebut.

Sebelumnya Starbucks (SBUX) mengatakan sangat mendorong karyawan untuk mendapatkan vaksin dan menawarkan dua jam cuti berbayar untuk setiap dosis termasuk booster.

Langkah ini sejalan dengan sejumlah pengusaha yang mengharuskan pekerja menunjukkan bukti vaksin COVID-19 sebagai bukti mematuhi undang-undang setempat di beberapa tempat. 

 

Reporter: Ayesha Puri