Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi konsolidasi pada perdagangan Jumat (7/1/2022). Rilis data cadangan devisa akan pengaruhi laju IHSG.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG masih dibayangi oleh tekanan yang terlihat masih berlanjut. Potensi koreksi wajar masih cukup besar mengingat kondisi bursa saham regional dan global sedang dalam tekanan.
Baca Juga
“Namun, jelang rilis data perekonomian hari ini yang akan dilansir tentang cadangan devisa terlihat akan memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG,” ujar William dalam catatannya.
Advertisement
Ia menambahkan, sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk akumulasi pembelian dengan target investasi jangka pendek dengan kategori trading harian.
“Hari Ini IHSG berpotensi bergerak terkonsolidasi. IHSG bergerak di kisaran 6.538-6.702,” tulis dia.
Sementara itu, pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan, IHSG berpotensi bergerak sideways dengan kecenderungan turun. Sejumlah sentimen eksternal antara bursa saham AS dan harga komoditas akan bayangi IHSG.
Ia mengatakan, jika turunnya indeks Dow Jones dikombinasikan dengan kembali naiknya imbal hasil obligasi Amerika Serikat bertenor dua tahun dan 10 tahun masing-masing sebesar 5,49 persen dan 1,37 persen serta turunnya harga komoditas.
Harga emas melemah 2,04 persen, crude palm oil (CPO) susut 1,28 persen, dan nikel melemah 0,85 persen di tengah peluang akan kembali naiknya imbal hasil obligasi Indonesia dan kembali melemahnya rupiah.
Edwin prediksi, IHSG akan bergerak di kisaran 6.604-6.700 pada Jumat pekan ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati investor, Edwin memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Harum Energy Tbk (HRUM).
Selain itu, PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), PT Astra International Tbk (ASII), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Sedangkan William memilih saham ASII, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Kemudian saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Advertisement