Liputan6.com, Jakarta - PT Phapros Tbk (PEHA) optimistis mencatatkan kinerja yang tumbuh dua digit pada 2021. Pertumbuhan Phapros akan didorong oleh pengembangan dan inovasi produk–produk baru.
Direktur Utama Phapros, Hadi Kardoko mengatakan, inovasi adalah kunci untuk bisa tetap bertahan di tengah kondisi ketidakpastian yang saat ini masih berlangsung.
Baca Juga
“Sepanjang tahun 2021 lalu, kami sudah meluncurkan sembilan produk. Sembilan produk tersebut merupakan hasil dari pengembangan dan penelitian yang juga diselaraskan dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Kamis, 6 Januari 2022.
Advertisement
Artikel Phapros bakal luncurkan 12 produk baru pada 2022 menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel di saham yang dirangkum pada Jumat (7/1/2022)
1.Phapros Bakal Luncurkan 12 Produk Baru pada 2022
PT Phapros Tbk (PEHA) optimistis mencatatkan kinerja yang tumbuh dua digit pada 2021. Pertumbuhan Phapros akan didorong oleh pengembangan dan inovasi produk–produk baru.
Direktur Utama Phapros, Hadi Kardoko mengatakan, inovasi adalah kunci untuk bisa tetap bertahan di tengah kondisi ketidakpastian yang saat ini masih berlangsung.
“Sepanjang tahun 2021 lalu, kami sudah meluncurkan sembilan produk. Sembilan produk tersebut merupakan hasil dari pengembangan dan penelitian yang juga diselaraskan dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Kamis, 6 Januari 2022.
Berita selengkapnya baca di sini
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2.Inocyle Technology Group Bidik Penjualan Tumbuh 20 Persen pada 2022
PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) optimistis kinerja 2022 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Inocyle Technology menetapkan target penjualan dapat bertumbuh sekitar 20 persen pada 2022.
Target tersebut sejalan dengan peningkatan volume permintaan terhadap produk Perseroan hingga akhir 2021.
Direktur Inocyle Technology Gorup, Victor Choi menilai, tahun ini peluang industri dan potensi pasar daur ulang mengalami perbaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dia menuturkan, kesadaran masyarakat dalam menggunakan produk hasil daur ulang sudah mulai meningkat. Hal itu seiring dengan gerakan sirkular ekonomi yang terus diimbau oleh Pemerintah.
Advertisement
3.Antam Catat Rugi di Bisnis Bauksit dan Alumina, Ini Alasannya
Hingga kuartal III 2021, PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) mencatatkan kondisi berbalik untuk segmen bauksit dan alumina. Antam mencatatkan rugi untuk segmen tersebut sebesar Rp 507,4 miliar, dibandingkan periode sama pada 2020 yang masih laba Rp 50,9 miliar.
Sekretaris Perusahaan Antam, Yulan Kustian menuturkan, kerugian tersebut lantaran terjadi penurunan nilai pabrik alumina yang dikelola oleh entitas anak, yaitu PT Indonesia Chemical alumina sebesar Rp 357,78 miliar.
"Penurunan nilai pabrik alumina dikarenakan nilai terpulihkan (recoverable amount) lebih rendah dibandingkan nilai tercatat (carrying amount) berdasarkan pengujian penurunan nilai yang dilakukan berdasarkan PSAK 48 Penurunan Nilai Aset,” ujar Yulan dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis, 6 Januari 2022.