Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Senin (10/1/2022).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG terlihat berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah lebih baik.
Baca Juga
Ia prediksi, peluang kenaikan IHSG jangka pendek masih terbuka lebar yang ditopang oleh tercatatnya aliran dana yang kembali masuk pasar modal Indonesia. Dengan demikian, pergerakan IHSG masih akan diwarnai oleh upaya mencatatkan all time high sepanjang masa.
Advertisement
“Hari ini IHSG berpotensi menguat. Kisaran IHSG 6.518-6.713,” kata dia dalam catatannya.
Pengamat pasar modal, Edwin Sebayang mengatakan, IHSG berpeluang menguat pada awal pekan ini. Hal ini ditopang aliran dana investor asing yang cukup deras masuk dan kenaikan harga komoditas.
Harga komoditas emas dan nikei masing-masing naik 0,37 persen dan 2,06 persen di tengah berlanjutnya kenaikan imbal hasil obligasi untuk semua tenor.Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.653-6.752 pada awal pekan ini.
Sebelumnya pada pekan lalu, IHSG naik 1,82 persen disertai aksi beli investor asing Rp 2,19 triliun. Kondisi ini berbeda dengan kondisi yang terjadi di wall street yang justru dilanda aksi ambil untung membuat indeks Dow Jones turun 0,29 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati, Edwin memilih saham PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA).
Selain itu, PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT PP Tbk (PTPP).
Sementara itu, William memilih saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra International Tbk (ASII), ITMG, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Advertisement