Sukses

Saham SEMA Melambung 34,44 Persen saat Perdagangan Perdana di BEI

Saham SEMA melonjak 34,44 persen ke posisi Rp 242 per saham dari harga perdana Rp 180 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Semacom Integrated Tbk (SEMA), produsen panel listrik, perakitan baterai listrik dan infrastruktur energi baru terbarukan (EBT) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/1/2022). Saham SEMA catat kenaikan signifikan pada pencatatan perdana.

Mengutip data BEI, saham SEMA melonjak 34,44 persen ke posisi Rp 242 per saham dari harga perdana Rp 180 per saham. Saham SEMA berada di level tertnggi dan terendah Rp 242 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.364 kali dengan volume perdagangan 84.103 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2 miliar.

Penguatan saham SEMA tersebut terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang fluktuaktif. Pada pukul 10.30 WIB, IHSG naik tipis 0,9 persen ke 6.707. Indeks LQ45 melemah tipis 0,01 persen ke posisi 949. Sebagian besar indeks acuan melemah dan menguat. 

Sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.725,02 dan terendah 6.689,28. Sebanyak 198 saham menguat dan 281 saham melemah. 183 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 581.358. Total volume perdagangan 8,4 miliar saham dan nilai transaksi Rp 4,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 145,77 miliar di seluruh pasar.

PT Semacom Integrated Tbk menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan harga Rp 180 per saham. Perseroan melepas 347 juta saham baru atau setara 25,76 persen dari modal disetor setelah IPO.

 

 

2 dari 2 halaman

Alami Kelebihan Permintaan

Selama masa penawaran, investor memburu saham dari produsen panel listrik, perakitan baterai listrik, dan infrastruktur energi baru terbarukan (EBT) ini. Hal ini terbukti dari permintaan investor yang melebihi pesanan (oversubscribes) 40X dari dari porsi pooling.

Selain melakukan IPO, perseroan juga akan menerbitkan Waran Seri I dengan nilai maksimal 173,50 juta waran I sebagai pemanis (sweetener). Dana dari hasil IPO tersebut seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Di antaranya adalah untuk Pembelian Persedian, Biaya Research & Development, serta biaya pemasaran dan oromosi. Penggunaan dana IPO ini setelah dikurangi biaya - biaya emisi efek.

Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka akan digunakan untuk modal kerja perseroan yaitu untuk pembelian persediaan serta biaya pemasaran dan promosi.

Direktur Utama PT Semacom Integrated Tbk, Rudi Hartono Intan menuturkan, penawaran umum perdana saham ini merupakan tonggak pencapaian besar Perseoan yang akan menjadi pemacu Perseroan untuk meningkatkan kinerjanya ke depan.

Rudi optimistis ke depan bisnis perseroan  akan semakin moncer seiring dengan komitmen pemerintah yang ingin mengoptimalkan sumber energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber energi alternatif. Terlebih Indonesia menjadi salah satu negara dengan potensi sumber EBT sangat melimpah.