Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha Chairul Tanjung menghadiri konferensi pers terkait PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) pada Selasa pagi (11/1/2021) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).
Selain itu, ia pun menghadiri pembukaan perdagangan saham pada Selasa pagi. Chairul Tanjung hadir bersama sang putri Putri Tanjung di Gedung BEI. Ia tiba di ruangan konferensi pers sekitar pukul 09.40 WIB. Chairul Tanjung yang juga ultimate shareholder PT Allo Bank Indonesia Tbk akan memberikan keterangan.
Baca Juga
Sebelumnya Chairul Tanjung (CT) bertengger di posisi ketiga sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Merujuk daftar miliarder real time di laman Forbes, kekayaan Chairul Tanjung naik USD 152 juta atau 2,03 persen menjadi sebesar USD 7,6 miliar atau sekitar Rp 108,96 triliun (kurs Rp 14.336 per USD) pada Jumat, 7 Januari 2022.
Advertisement
Pada daftar 50 orang terkaya Indonesia 2021, Chairul Tanjung berada di peringkat ke-6. Total kekayaan Chairul Tanjung saat itu USD 5,5 miliar atau sekitar Rp 78,88 triliun.
Adapun pada perdagangan Selasa pagi, saham BBHI dibuka naik 200 poin ke posisi Rp 7.000 per saham. Pada pukul 10.18 WIB, saham BBHI melonjak 18,01 persen ke posisi Rp 8.025 per saham. Saham BBHI berada di level tertinggi Rp 8.075 dan terendah Rp 7.000 per saham.
Total frekuensi perdagangan 15.626 kali dengan volume perdaganagn 202.601. Nilai transaksi Rp 158,4 miliar.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menguat pada pembukaan perdagangan Selasa, 11 Januari 2022. Investor asing melakukan aksi beli saham.
Pada pembukaan perdagangan, IHSG naik 14 poin ke posisi 6.705,79. Pada pukul 09.21 WIB, IHSG menguat 0,30 persen ke posisi 6.711. Indeks LQ45 melambung 0,28 persen ke posisi 947,27. Seluruh indeks acuan kompak menghijau.
Sebelumnya, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) akan menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) dalam rangka penawaran umum terbatas (PUT) III atau rights issue.
Dalam aksi tersebut, Perseroan akan melepas 10.047.322.871 lembar saham biasa atas nama atau sebesar 86 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan saat ini. Jumlah tersebut setara 46,24 persen apabila dibandingkan dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh oleh Allo Bank Indonesia setelah PUT III.
Aksi korporasi ini dilaksanakan dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 478 per saham. Sehingga jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam PUT III ini sebesar Rp 4,8 triliun.
Berdasarkan surat pernyataan kesanggupan dan ketersediaan dana 27 Desember 2021, PT Mega Corpora (MC) selaku pemegang saham utama Perseroan dengan kepemilikan 90 persen telah menyatakan hanya akan mengambil bagian dan melaksanakan sebagian dari HMETD yang menjadi haknya. Yakni  sebanyak 2.712.777.020 saham senilai Rp 1,3 00.839.337.970 atau skeitar 30 persen dari seluruh HMETD yang menjadi hak MC.
Merujuk Pasal 21 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.9/POJK.04/2018 Tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka pada waktu MC menjadi pengendali Perseroan, MC akan mengalihkan sebagian HMETD yang menjadi haknya yang tidak dilaksanakan kepada beberapa pihak. Antara lain; PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Abadi Investments Pte. Ltd. (AI), PT Indolife Investama Perkasa (IIP) atau grup Salim, H Holdings Inc. (HH), Trusty Cars Pte. Ltd. (TC), dan PT CT Corpora (CTC).
Pengalihan HMETD tersebut dilakukan dengan risian, pertama, kepada Bukalapak sebanyak 2.497.816.903 lembar senilai Rp 1,2 triliun.
Kemudian kepada AI 1.521.117.930 lembar senilai 727,09 miliar, IIP 1.303.815.386 lembar senilai Rp 623,22 miliar, HH 448.744.769 lembar senilai Rp 214,45 miliar, TC 150.000.000 lembar senilai 71,7 miliar dan CTC 408.318.058 lembar saham senilai Rp 195,18 miliar.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penggunaan Dana Rights Issue
Rencananya, dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini akan digunakan oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dalam rangka meningkatkan Modal Inti Perseroan menjadi KBMI yang termasuk dalam kelompok KBMI 2 sebagaimana dimaksud dalam POJK 12/2021.
Selanjutnya, dana akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan termasuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi atau yang dikenal dengan bank digital.
Advertisement