Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang dalam tekanan pada perdagangan saham Rabu (19/1/2022).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG terlihat masih betah dalam area konsolidasi dengan potensi tekanan masih cukup besar dalam rentang jangka pendek.
Baca Juga
Dengan demikian pola pergerakan IHSG ke depan, menurut William masih sideways. Sedangkan momentum ini menjadi momentum yang dapat dimanfaatkan investor untuk akumulasi beli saham dengan target investasi jangka panjang.
Advertisement
“IHSG berpotensi berada dalam tekanan. Kisaran IHSG 6.518-6.725,” ujar William dalam catatannya.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG berpotensi melemah. Pihaknya perkirakan, IHSG pada skenario terburuk sedang berada di wave (iii) dari wave © dari wave B. Ia menilai, IHSG masih rawan untuk menuju ke 6.464-6.480.
“Namun demikian, apabila IHSG masih sanggup bertahan di atas 6.529, IHSG berpeluang kembali menguat menguji resistance 6.738-6.754 untuk membentu wave ©,” ujar dia.
Ia menuturkan, IHSG berada di level support 6.529,6.480 dan resistance 6.738,6.754.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, William memilih saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Selain itu, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Untuk saham pilihan, ia memilih saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Smartren Tbk (FREN), PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Advertisement