Sukses

IHSG Bakal Bergerak Terbatas di Tengah Sentimen Suku Bunga Acuan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak dalam rentang terbatas di kisaran 6.518-6.725.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dalam rentang terbatas pada perdagangan Kamis (20/1/2022). Bank Indonesia (BI) yang akan rilis tingkat suku bunga acuan membayangi IHSG.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG hingga kini masih menunjukkan belum akan meninggalkan rentang konsolidasi wajarnya.

"Pergerakan IHSG akan diwarnai oleh rilis data perekonomian tingkat suku bunga yang disinyalir belum akan mengalami perubahan, di sisi lain tercatatnya capital inflow secara ytd masih menunjukkan minat investor asing yang masih cukup besar ke dalam pasar modal Indonesia," ujar dia dalam catatannya.

Oleh karena itu, ia prediksi IHSG berpeluang kembali pada jalur uptren jangka pendek dan bergerak dalam rentang terbatas di kisaran 6.518-6.725.

Sementara itu, analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada skenario terburuk, IHSG sedang dalam berada di wave (iii) dari wave © dari wave (B). IHSG masih rawan untuk menuju ke 6.464-6.480.

Namun, demikian, apabila IHSG masih sanggup bertahan di atas 6.529, IHSG berpeluang kembali menguat menguji resistance 6.738-6.754 untuk membentuk wave (c).

Herditya menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran level support 6.529,6.480 dan resistance 6.738,6.754.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Saham Pilihan

Untuk saham pilihan yang dapat dicermati, Herditya memilih saham PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Sementara itu, William memilih saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Selain itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).