Liputan6.com, Jakarta - PT Sinarmas Sekuritas menyatakan fokus membidik investor milenial dan Gen Z. Hal ini seiring tren global investor muda makin mendominasi.
CoFounder SimInvest, Eyfrel Likuajang menuturkan, perkembangan digital membantu generasi milenial paham investasi. Ini juga ditunjukkan dari sejumlah pemberitaan di sejumlah negara terutama tren investasi oleh generasi muda. Salah satunya di Selandia Baru, generasi milenial investasi di green investment melalui tenaga surya. "Tren green investasi jadi idola baru milenial. Green investment itu utamakan praktik ESG,” kata dia.
Baca Juga
Selain itu, Di Sydney, Australia, generasi muda anggarkan USD 30.000 untuk investasi. Di Dallas Amerika Serikat membuat komunitas untuk belajar saham bersama-sama.
Advertisement
Ia menambabhkan, saat ini data di Bursa Efek Indonesia (BEI), generasi milenial mendominasi di BEI. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (BEI), investor yang berusia di bawah 30 tahun mencapai 60,02 persen dengan aset Rp 45,01 triliun.
Diikuti usia 31-40 tahun mencapai 21,46 persen dengan aset Rp 93,39 triliuhn, dan usia 41-50 tahun mencapai 10,45 persen dengan aset Rp 154,36 triliun.
Eyfrel menuturkan, generasi milenial pun lebih tertarik investasi di saham dan reksa dana. Hal ini seiring literasi makin marak dan berkembang. Selain itu, masyarakat juga kini menghabiskan waktu untuk media sosial dan hal berkaitan dengan digital.
"Kami Sinarmas Sekuritas dan SimInvest fokus kepada milenial dan Gen Z. Ada beberapa contoh namun jadi kesimpulan generasi milenial dan GenZ future invest, yang tentukan investasi ke depan,” kata dia.
Adapun saat ini Sinarmas Sekuritas mencatat 150 ribu investor. Nilai transaksi saham pada 2021 Rp 122 triliun. "Ini menempatkan Sinarmas Sekuritas urutan 16 dari anggota bursa. Sinarmas Sekuritas memiliki 22 cabang resmi di Indonesia,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Investor Milenial Kuasai Pasar Modal RI, OJK Sebut Berkah
Sebelumnya, investor pasar modal Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan sepanjang tahun lalu. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menyampaikan, investor pasar modal meningkat menjadi 7,5 juta pada akhir tahun lalu. Melonjak 93 persen dari tahun sebelumnya. Di mana 80 persennya merupakan investor milenial.
"Ini berkah bagi kita karena memang investor di pasar modal merupakan investasi yang sangat menarik terutama bagi milenial,” kata Wimboh dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau Indonesia, Kamis, 20 Januari 2022.
Merujuk data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), investor dengan usia di bawah 30 tahun paling banyak yakni 60,02 persen. Disusul investor usia 31 hingga 40 tahun sebanyak 21,46 persen. Kemudian investor dengan usia 41-50 tahun 10,45 persen, usia 51-60 tahun 5,16 persen, dan sisanya 2,91 persen merupakan investor di atas 60 tahun.
Pada saat bersamaan, penghimpunan dana di pasar modal sepanjang tahun lalu juga meningkat signifikan. Yaitu mencapai Rp 363,3 triliun atau naik 206 persen dari tahun sebelumnya. Wimboh mengatakan, pertumbuhan penghimpunan dan pasar modal ini terbaik di kawasan Asia Pasifik yang rata-rata hanya 171 persen.
Advertisement