Sukses

Bursa Asia Pasifik Merosot, Indeks Saham Australia Tergelincir 3 Persen

Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Selasa, 25 Januari 2022.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Selasa (25/1/2022). Koreksi bursa saham Asia Pasifik mengikuti wall street yang bergejolak pada awal pekan ini.

Bursa saham Australia turun 3 persen. Indeks ASX 200 susut hampir 3 persen seiring saham bank, tambang, dan minyak kompak tertekan. Saham bank antara lain ANZ, Commonwealth Bank of Australia dan National Australia Bank turun lebih dari tiga persen.

Adapun harga minyak yang merosot berimbas terhadap perusahaan energi. Saham Santos turun 4,67 persen, saham Beach Energy melemah 7 persen dan saham Woodwide Petroleum tergelincir 3,4 persen.

Di Jepang, indeks Nikkei tergelincir 1,63 persen, dan indeks Topix merosot 1,73 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 1,82 persen.

Ekonomi Korea Selatan tumbuh 1,1 persen pada kuartal IV 2021 dibandingkan kuartal sebelumnya, demikian disampaikan Bank of Korea dalam siaran pers pada Selasa pekan ini. Menurut laporan Reuters, ekonomi Korea Selatan tumbuh 4 persen pada 2021, tercepat dalam 11 tahun.

Adapun Australia akan rilis data inflasi pada Selasa pekan ini. Hyundai Motor juga dijadwalkan untuk melaporkan kinerja pada kuartal IV.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Wall Street hingga Harga Minyak

Di Amerika Serikat (AS), bursa saham AS atau wall street bergejolak pada awal pekan ini. Pada awal sesi perdagangan terjadi aksi jual saham. Namun, wall street kembali menguat seiring investor masuk untuk membeli saham teknologi yang terpukul.

Indeks Dow Jones ditutup naik 99,13 poin atau 0,3 persen ke posisi 34.364,50. Indeks S&P 500 menanjak 0,3 persen ke posisi 4.410,13. Indeks Nasdaq bertambah 0,6 persen ke posisi 13.855,13.

"Penjualan saham baru-baru ini mencerminkan kekhawatiran tentang pengetatan the Fed pada saat momentum ekonomi yang melambat. Namun, setelah delapan hari berturut-turut penjualan dan penurunan 10 persen tahun ini, valuasi yang lebih menarik terutama di saham teknologi menarik para pemburu saham murah,” kata Kathy Lien dilansir dari CNBC, Selasa (25/1/2022).

Harga minyak juga turun sekitar 2 persen seiring harapan pengetatan kebijakan the Fed. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan melakukan pertemuan pada Selasa dan Rabu pekan ini untuk memutuskan langkah selanjutnya untuk kebijakan moneter AS.

Harga minyak mentah AS naik tipis 0,74 persen menjadi USD 83,93 per barel pada awal perdagangan Asia. Harga minyak Brent berjangka naik 0,75 persen menjadi USD 86,92.

3 dari 3 halaman

Bitcoin Kembali ke Wilayah Positif

Ketegangan geopolitik juga menjadi fokus dengan kekhawatiran akan invasi Rusia ke Ukraina meningkat. Hal ini seiring militer di perbatasn tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda dan pembicaraan krisis tetap menemui jalan buntu.

Harga bitcoin kembali ke wilayah positif setelah turun ke level terendah baru pada Senin pekan ini. Pada Senin, 24 Januari 2022, harga bitcoin turun menjadi USD 32.982,11, titik terendah sejak Juli 2021 berdasarkan Coin Metrics. Kapitalisasi pasar kripto naik 5,6 persen pada Senin sore sekitar USD 37.183,25 seiring saham berbalik arah mengura. Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD 36.476 selama jam perdagangan Asia.

Indeks dolar AS berada di posisi 95,918 dari posisi sebelumnya 95,6. Yen Jepang diperdagangkan sekitar USD 113,96.