Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan pertumbuhan investor di pasar modal, melanjutkan tren sepanjang tahun lalu. Hingga 21 Januari 2022, BEI mencatat 260.000 ribu investor baru di pasar modal.
“Hingga 21 Januari 2022 telah terdapat penambahan lebih dari 260.000 investor pasar modal beru menjadi 7,75 juta investor,” ungkap Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi dalam Seminar Pencapaian Pasar Modal 2021, Selasa (25/1/2022).
Baca Juga
Di antara investor pasar modal itu, Inarno mengatakan jumlah investor saham juga meningkat lebih dari 80.000 investor menjadi 3,5 juta investor.
Advertisement
“Peningkatkan jumlah investor termasuk dengan aktivitas investor ritel juga merupakan hasil dari upaya Bursa Efek Indonesia bersama stakeholder yang terus-menerus dalam melakukan sosialisasi, edukasi dan literasi kepada masyarakat,” imbuhnya.
Pada akhir minggu lalu indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 2,2 persen pada level 6.726 dibandingkan akhir tahun lalu.
Inarno menjelaskan, hal itu ditopang dengan likuiditas perdagangan yang relatif masih terjaga dengan rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp 12,1 triliun. Diikuti frekuensi sebesar 1,3 juta serta volume sebanyak 18 miliar saham per hari
“Meski terlihat mengalami sedikit penurunan dibandingkan akhir tahun lalu, namun angka tersebut masih terbilang stabil di awal tahun 2022 dan tentunya kami terus berupaya, berusaha untuk menjaga aktivitas perdagangan pasar modal Indonesia hingga akhir tahun nanti,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
IPO
Dari sisi supply side atau IPO perusahaan, setelah tahun lalu berhasil mencatatkan 54 perusahaan dengan nilai penghimpunan dana tertinggi sepanjang sejarah Indonesia, pada 2022 telah terdapat dua perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa dengan nilai fundrise mencapai Rp 723 miliar.
Pertumbuhan positif tren pencatatan ini menghantarkan jumlah perusahaan tercatat di BEI mencapai 768 perusahaan.
"Tren pencatatan ini diharapkan dapat berlanjut dikarenakan masih terdapat 30 pipeline saham yang masih dalam proses penawaran umum," kata Inarno.
Selain mencatatkan IPO terbanyak se-asia di tahun 2021. BEI mencatatkan pertumbuhan jumlah perusahaan tercatat tertinggi dalam 5 tahun terakhir di antara bursa ASEAN.
Advertisement