Sukses

Bursa Saham Asia Beragam Tertular Wall Street

Bursa saham Asia Pasifik beragam ikuti wall street pada perdagangan Kamis, 27 Januari 2022.

Liputan6.com, Singapura Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis (27/1/2022) seiring investor mencerna pernyataan terbaru dari the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS yang mengindikasikan rencana bank sentral untuk secepatnya menaikkan suku bunga pada Maret 2022.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 tergelincir 0,16 persen pada awal perdagangan. Indeks Topix naik tipis 0,07 persen. Indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,78 persen. Samsung Electronics melaporkan kenaikan laba operasi 53 persen pada kuartal IV 2021 dibandingkan tahun sebelumnya tetapi turun 12 persen dari tiga bulan sebelumnya.

Produsen chip global lainnya mengharapkan permintaan server tumbuh pada 2022 karena perusahaan meningkatkan investasi dalam teknologi informasi tetapi masalah rantai pasokan akan tetap ada. Saham Samsung turun 0,55 persen pada awal perdagangan. Indeks ASX 200 merosot 0,21 persen.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, bursa saham Asia Pasifik mengikuti penurunan semalam di wall street dengan indeks Dow Jones melemah 129 poin setelah naik 500 poin.

Harga minyak naik dua persen dengan harga minyak Brent mencapai USD 90 per barel pada Rabu pekan ini untuk pertama kalinya sejak 2014.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertemuan the Fed

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengatakan kenaikan seperempat poin suku bunga acuan dalam jangka pendek akan datang.

Kenaikan suku bunga tersebut pertama the Fed sejak Desember 20218. Ketua the Fed Jerome Powell mengindikasikan bank sentral AS memiliki cukup banyak ruang menaikkan suku bunga tanpa mengancam pasar tenaga kerja. Inflasi di AS berjalan dalam level terpanas dalam hampir 40 tahun.

Sementara itu, the Fed tidak memberikan waktu spesifik kapan kenaikan itu akan datang. Indikasi menunjukkan bisa terjadi segera setelah pertemuan Maret 2022.

"The Fed juga menggunakan pertemuan ini untuk melanjutkan diskusi tentang normalisasi neraca dan merilis serangkaian prinsip tentang pendekatannya untuk menyusutkan neraca. Yang paling penting adalah keinginan untuk membuatnya dapat diprediksi tetapi sensitif terhadap ekonomi dan pasar,” kata analis ANZ.

Wall street pun bervariasi setelah pertemuan the Fed. Indeks Dow Jones turun 0,4 persen ke posisi 34.168,09. Indeks S&P 500 tergelincir 0,2 persen menjadi 4.349,93.  Indeks Nasdaq naik tipis ke posisi 13.542 didukung kinerja Microsoft.

3 dari 3 halaman

Harga Minyak

Harga minyak sentuh USD 90 seiring ketegangan Rusia-Ukraina. Harga minyak mentah berjangka Brent naik lebih dari dua persen yang mencapai posisi tertinggi USD 90,47 per barel untuk pertama kali sejak Oktober 2014.Kemudian harga minyak ke posisi USD 89,96 per barel.

Pergerakan harga terjadi karena ketegangan Rusia dan Ukraina terus meningkat, dan kekhawatiran akan serangan terhadap negera Eropa Timur tetap ada.

Harga minyak mentah Amerika Serikat juga naik lebih dari dua persen menjadi USD 87,35 per barel setelah sentuh USD 87,95 selama sesi tersebut. Pada Kamis, harga minyak mentah Amerika Serikat turun 0,14 persen menjadi USD 87,23 per barel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.