Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi koreksi secara teknikal pada perdagangan Jumat (28/1/2022). Wall street yang melemah dan harga komoditas turun akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG.
Pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan, pola yang sama kembali terjadi pada hari ketiga atas indeks Dow Jones. Selama jam perdagangan, indeks Dow Jones sempat menguat cukup tajam 1,77 persen, tetapi akibat dampak kekhawatiran ketegangan di Ukraina, kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve dan kasus COVID-19 serta harga komoditas yang merosot menjadi sentimen negatif penekan IHSG.
Baca Juga
Adapun harga komoditas yang merosot antara lain emas 1,25 persen, nikel 0,77 persen dan batu bara merosot 2,92 persen. Selain itu, dari dalam negeri, perkembangan kasus COVID-19 juga membayangi IHSG.
Advertisement
"IHSG akan bergerak di kisaran 6.563-6.658,” ujar Edwin dalam catatannya.
Sementara itu, dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia menyebutkan, menjelang akhir pekan, IHSG berpotensi terkoreksi secara teknikal pada rentang 6.550-6.630.
Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG naik tipis 0,16 persen ke posisi 6.611. Di tengah minimnya sentimen domestik baru, sektor transportasi dan energi membukukan kenaikan tertinggi masing-masing 2,07 persen dan 1,36 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kiat Investasi Reksa Dana Saham Saat IHSG Bergejolak
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati, dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas antara lain saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS), PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Bank Jago Tbk (ARTO), dan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).
Sedangkan Edwin memilih saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Mitra Keluargakarya Sehat Tbk (MIKA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI),PT Royal Prima Tbk (PRIM). Selain itu, PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Siloam Hospitals Tbk (SILO).
Advertisement