Sukses

Cermati 12 Saham Pilihan saat IHSG Rawan Koreksi

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.502-6.711 pada Senin, 31 Januari 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan Senin (31/1/2022). Saat ini belum ada sentimen utama yang dapat dongkrak IHSG.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, mengakhiri bulan pertama pada awal 2022, kondisi IHSG terlihat belum akan beranjak dari rentang konsolidasi wajar. Potensi tekanan masih cukup besar dibandingkan dengan kemampuan untuk naik.

Ia menambahkan, sentimen belum terlalu terlihat ada yang menonjol untuk dapat menjadi booster terhadap pola gerak IHSG saat ini. Selain itu, pekan ini merupakan pekan yang cukup pendek dan dapat memberikan pengaruh terhadap pola trading dari investor jangka pendek.

“Hari ini IHSG berpotensi melemah. Kisaran IHSG 6.502-6.711," ujar dia dalam catatannya.

Hal senada dikatakan Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana. Ia prediksi, IHSG rawan koreksi ke rentang area 6.570-6.600 terlebih dahulu untuk membentuk bagian awal dari wave (iii) dari wave © pada label hitam atau awal wave © di label merah.

Adapun konfirmasi untuk IHSG menguat berada pada resistance di level 6.726 dan 6.754, bila IHSG belum mampu menembus resistance, IHSG masih rawan koreksi ke 6.375-6.468.

Herditya menuturkan, IHSG berada di level support, 6.523,6.480 dan resistance di 6.726,6.754.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Saham Pilihan

Untuk saham pilihan yang dapat dicermati, Herditya memilih saham PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Saratoga Investama Sadaya Tbk (SRTG), PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).

Sedangkan William memilih saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Selain itu, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).