Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau disebut BSI berpotensi kembali tembus level 2.000. Hal ini didorong dari kinerja apik sepanjang 2021 dan prospek Bank Syariah Indonesia yang kuat ke depan.
Presiden Direktur CSA Institute, Aria Santoso menuturkan, sentimen positif dari kinerja BSI sepanjang 2021 yang menunjukkan pertumbuhan dibandingkan capaian pada 2020 akan mendorong harga saham emiten berkode BRIS itu.
Baca Juga
“Hal itu akan menjadi katalis positif pergerakan harga saham BRIS pada tahun ini,” kata dia.
Advertisement
Melihat laporan keuangan yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI), BSI mencetak laba bersih Rp 3,03 triliun pada 2021. Pencapaian itu naik sekitar 38,42 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau secara year on year (YoY).
Dari sisi pembiayaan, BSI mencatatkan pertumbuhan sekitar 9,32 persen secara YoY menjadi Rp 171,29 triliun dari tahun sebelumnya Rp 156,70 triliun. Dalam penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tabungan Wadiah naik 15,30 persen secara YoY yang mencapai Rp 34,10 triliun.
Total nilai tabungan mencapai Rp 99,37 triliun atau naik sekitar 11,60 persen secara YoY. BSI berhasil menekan biaya dana atau cost of fund menjadi 2,03 persen dari 2,68 persen.
Aria pun menyampaikan, prospek bisnis BSI. Ia menuturkan, fakta Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, menjadi captive market yang sangat menjanjikan untuk pertumbuhan BRIS.
"Juga rencana pemerintah memperkuat industri keuangan syariah hingga industri halal nasional akan berpengaruh sebagai peluang meningkatnya aktivitas bisnis dan pertumbuhan nasabah BRIS,” tutur dia.
Dengan potensi-potensi tersebut pihaknya memproyeksikan target harga saham BRIS ke depan Rp2.200. Di sisi lain, Aria pun menuturkan, penghambat kenaikan saham BRIS saat ini. Yaitu adanya kekhawatiran investor akan meningkatnya angka pinjaman bermasalah atau NPF akibat dampak dari pandemi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sentimen Positif
Akan tetapi, dia memberikan rekomendasi bagi investor hal tersebut tak perlu terlalu dikhawatirkan. Lantaran saat ini belum terlihat hambatan tersebut karena program restrukturisasi yang tepat dari manajemen BSI. Selain itu, hingga Desember 2021 perseroan mampu menjaga NPF Nett yang semakin membaik menjadi 0,87 persen.
Sebagai gambaran, mengutip data perseroan dari laman ir.bankbsi.co.id, terakhir kali saham BRIS menyentuh level 2.000 terjadi pada November 2021. Saat itu level tertinggi hingga mencapai 2.140. Memasuki Desember 2021 hingga kini terus menurun ke level 1.500-an.
Terkait hal itu, Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada mengatakan tidak masalah. Lantaran BRIS secara fundamental tidak memiliki masalah dalam kinerja.
Dia menuturkan, perseroan memiliki kinerja perbankan yang baik dengan pertumbuhan pendapatan, laba, dan sejumlah rasio perbankan lainnya.
Ia menilai, saat ini grafik dari pergerakan saham BRIS masih cenderung konsolidasi seiring wait and see pelaku pasar terhadap pengembangan bisnis perseroan.
Ke depan, sentimen dari pengembangan industri halal dan juga transformasi digital BSI diharapkan dapat memberikan sentimen positif. Dengan demikian turut memberikan peluang bagi BRIS untuk bisa kembali meningkat harga sahamnya.
"Sekarang kalau bisa bertahan di atas level 1.500, harusnya masih ada peluang untuk bisa kembali ke level 1.800. Dan selanjutnya saya masih optimistis BRIS bisa ke level 2.100 melihat segala potensi yang saya sebutkan tadi,” kata dia.
Senada, praktisi pasar modal syariah sekaligus pendiri Komunitas Syariah Saham yaitu Asep Muhammad Saepul Islam atau akrab disapa Mang Amsi menuturkan, saat ini saham BRIS dalam tahap konsolidasi.
Dia mengatakan dengan melihat data tahunan per 2021, PER BRIS di 15 kali dengan ROE 16 persen. Sehingga, kata dia, nilai wajar menurut perhitungannya untuk saham BRIS sekitar 2.400 karena ada penaikan kinerja hingga akhir tahun lalu.
"Untuk nilai wajarnya saat ini perhitungan saya di level 2.400. Namun dengan catatan terlebih dahulu bisa menembus di atas 1.960, baru terkonfirmasi akan mengalami longterm uptrend,” kata dia.
Advertisement