Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Jumat pagi, (4/2/2022). Gerak bursa saham Asia Pasifik ini mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang tertekan dengan indeks Nasdaq merosot hampir empat persen.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,24 persen pada awal sesi perdagangan. Sementara itu, indeks Topix tergelincir. Indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,33 persen. Indeks ASX 200 juga tertekan.
Baca Juga
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang mendaki 0,16 persen. Bursa saham Hong Kong kembali buka setelah tutup hampir sepekan untuk merayakan Imlek. Sedangkan bursa saham China masih libur. Demikian dilansir dari CNBC, Jumat (4/2/2022).
Advertisement
Di bursa saham Amerika Serikat atau wall street merosot. Indeks Nasdaq tersungkur 3,74 persen menjadi 13.878,82, dan alami penurunan terburuk sejak September 2020.
Sementara itu, indeks S&P 500 tergelincir 2,44 persen menjadi 4.477,44. Indeks Dow Jones susut 518,17 poin atau 1,45 persen menjadi 35.111,16.
Namun, bursa saham berjangka AS membalikkan arah seiring hasil kuartalan kinerja perusahaan teknologi yang positif dari Amazon dan Snap. Indeks Dow Jones berjangka naik sekitar 200 poin. Indeks S&P 500 berjangka menguat 1,13 persen, sementara itu, indeks Nasdaq berjangka melonjak 1,87 persen.
Sementara itu, indeks dolar AS bergerak di kisaran 95,37 dari posisi awal minggu 96,6. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 114,95 per dolar AS.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Facebook Bikin Wall Street Lesu
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Kamis, 3 Februari 2022. Hal tersebut dipicu saham induk usaha Facebook Meta Platforms merosot setelah melaporkan hasil kuartalan yang mengecewakan.
Kerugian semakin dalam terjadi pada perdagangan wall street Kamis sore waktu setempat. Indeks Nasdaq merosot 3,7 persen menjadi 13.878,82. Indeks Nasdaq mencatat kinerja terburuk harian sejak September 2020.
Indeks S&P 500 turun 2,4 persen ke posisi 4.477,44, dan alami hari terburuk dalam setahun. Hal itu didorong saham teknologi yang menjadi hambatan terbesar. Indeks Dow Jones turun 518,17 poin atau 1,4 persen menjadi 35.111,16.
"Facebook adalah pembangun kepercayaan diri. Ini adalah saham yang sangat banyak dipegang dan bagian inti dari banyak portofolio, jadi ketika mengalami masa yang sulit, itu hanya mengguncang kepercayaan secara keseluruhan,” ujar Chief Market Strategist TD Ameritrade JJ Kinahan, dilansir dari CNBC, Jumat, 4 Februari 2022.
Ia menambahkan, hal yang menjadi pertanyaan apakah ini masalah khusus Meta, dan atau apakah ini akan menjadi masalah keseluruhan.
Saham Meta Platforms anjlok 26,4 persen setelah laba kuartalan perusahaan di bawah harapan. Perusahaan juga mengeluarkan panduan pendapatan yang lebih lemah dari perkiraan untuk kuartal saat ini. Itu adalah penurunan terbesar yang pernah ada untuk induk usaha Facebook.
Saham media sosial lainnya yang tertekan selain saham Facebook yaitu saham Snap tergelincir 23,6 persen dan saham Twitter turun 5,5 persen.
Advertisement