Liputan6.com, Jakarta - PT Bundamedik Tbk atau lebih dikenal dengan Bundamedik Healthcare System (BMHS) kini mulai mengimplementasikan strategi dalam menghadapi gelombang ketiga pandemi COVID-19 nasional.
Melalui seluruh unit usahanya, Bundamedik kembali menunjukkan kesigapan dan kemampuannya dalam berskala besar untuk pemeriksaan maupun perawatan Covid-19.
Baca Juga
Lonjakan jumlah pemeriksaan maupun perawatan Covid-19 sudah mulai terasa pada awal 2022. Corporate Secretary Bundamedik, Josephine PM Tobing menerangkan, hal itu terbukti dengan Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) yang melayani hingga 1000 tes Covid-19 dalam sehari.
Advertisement
"Berbagai jenis pemeriksaan Covid-19 terbaru telah tersedia di DGNS sebagai bagian dari BMHS. Antara lain swab Antigen, PCR, TCM hingga PCR-SGTF yang merupakan deteksi awal untuk varian Omicron,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, dikutip (5/2/2022).
Permintaan layanan homecare atau perawatan pasien di rumah juga melonjak tajam karena berbagai kemudahan yang ditawarkan. Mulai dari konsultasi hingga pengobatan secara daring melalui telemedicine. Di saat bersamaan, BMHS berhasil mengoptimalkan layanan rawat inap dan rawat jalan khusus COVID-19.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tingkat Keterisian Tempat Tidur Meningkat
Sejak Januari 2022, angka keterisian tempat tidur atau BOR Rumah Sakit Bunda Group meningkat signifikan, mencapai 70 persen dalam waktu singkat.
Keterisian tempat tidur untuk kasus terkonfirmasi positif Covid-19 naik tajam dari 52 persen menjadi 85 persen pada awal Februari ini.
Dengan kata lain, mayoritas tempat tidur khusus pasien Covid-19 telah terisi. BMHS mendedikasikan fasilitas gedung Blok B RSU Bunda Jakarta serta fasilitas rawat inap Pinere RSU Bunda Margonda dan Bunda Padang khusus untuk rawat inap Covid-19, guna memastikan pemisahan area rawan paparan Covid-19 menjadi Zona Merah (Red Zone) dan area minimal paparan Covid-19 menjadi Zona Hijau (Green Zone).
"Dengan pemisahan dan pengkhususan tersebut, diharapkan dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pasien serta pengunjung lainnya," imbuh Josephine.
Lebih lanjut, BMHS berkomitmen untuk memastikan layanan Covid-19 sesuai dengan standar protokol pemerintah serta didukung oleh tenaga medis maupun paramedis profesional yang mumpuni.
Advertisement