Sukses

Amazon Kantongi Cuan Rp 449 Triliun dari Bisnis Periklanan

Amazon beranggapan pendapatan dari iklan itu masih kecil, yakni mewakili 7 persen dari total pendapatan pada kuartal keempat.

Liputan6.com, Jakarta Amazon mengantongi pendapatan iklan sebesar USD 31,2 miliar, setara Rp 449,3 triliun (kurs Rp 14.400 per USD pada 2021, dengan penjualan kuartal keempat naik 32 persen.

Kinerja itu merupakan buah manis dari investasi Amazon dalam bisnis periklanan yang dilakukan selama bertahun-tahun

Angka tersebut juga lebih besar dari beberapa entitas lain dalam bisnis periklanan online, termasuk saingan cloud Microsoft yang melaporkan pendapatan iklan perusahaan tahun 2021 melebihi USD 10 miliar.

Total pendapatan Snap mencapai USD 4,12 miliar pada tahun 2021, sedangkan Pinterest melaporkan pendapatan iklan sebesar USD 2,58 miliar.

Namun demikian, Amazon beranggapan pendapatan dari iklan itu masih kecil, yakni mewakili 7 persen dari total pendapatan pada kuartal keempat.

"Saya bersemangat untuk terus berinovasi di bidang-bidang seperti iklan bersponsor, video streaming, dan pengukuran," ujar Brian Olsavsky, kepala keuangan Amazon, dikutip dari CNBC, Sabtu (5/12/2022).

"Tentu saja iklan hanya berfungsi jika kami membuatnya berguna bagi pelanggan. Saat kami menciptakan pengalaman pelanggan yang hebat, kami membangun hasil yang lebih baik untuk brand,” imbuhnya.

Amazon tidak bermaksud untuk mengungkapkan informasi tentang skala operasi periklanannya, yang menempatkan iklan di daftar produk dan hasil pencarian dan layar Amazon Fire.

Di mana itu lebih mengejutkan daripada ketika Amazon mulai melaporkan pendapatan dan pendapatan operasional dari divisi cloud Amazon Web Services pada 2015 lalu, yang sekarang mewakili sekitar 13 persen dari pendapatan keseluruhan.

 

2 dari 2 halaman

Kinerja Lainnya

Sementara pendapatan dari penjualan unit memiliki tingkat pertumbuhan 33 persen pada kuartal keempat.

Sebelumnya pendapatan dari unit tercatat tumbuh lebih tinggi pada kuartal II yakni 88 persen, didorong acara Prime Day Amazon yang menawarkan banyak diskon kepada konsumen.

"Saya tidak bisa mengukurnya untuk Anda, tetapi ada banyak iklan yang terkait dengan Prime Day, tentu saja (itu berpengaruh),” kata Olsavsky.

Ketika bisnis perusahaan berkembang, Jeff Bezos, pendiri dan mantan CEO Amazon, mengatakan kepada karyawan pada 2018 lalu bahwa dia telah berubah pikiran yang memungkinkan Amazon mengiklankan produknya sendiri.