Sukses

Matahari Department Store Siapkan Rp 500 Miliar untuk Buyback Saham

PT Matahari Department Store Tbk siapkan dana buyback saham sebesar Rp 500 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) akan membeli kembali atau buyback saham sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan.

Jumlah saham itu maksimal 262.614.878 lembar saham LPPF. Adapun paling lambat buyback saham itu dilakukan hingga 3 Mei 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (6/2/2022), PT Matahari Department Store Tbk siapkan dana buyback saham sebesar Rp 500 miliar. Dana buyback saham itu termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya.

“Perseroan akan membatasi harga maksimal pembelian kembali saham 2022 sebesar Rp 4.700 per saham,” tulis perseroan.

Pembelian kembali saham pada 2022 akan dilakukan baik melalui bursa atau di luar bursa dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perseroan memperkirakan tidak ada dampak signifikan atas biaya pembelian kembali saham 2022 perseroan dan tidak ada penurunan pendapatan perseroan secara signifikan sebagai akibat dari pelaksanaan buyback saham 2022.

"Pelaksanaan pembelian kembali saham 2022 diharapkan tidak akan memengaruhi kegiatan usaha dan operasional perseroan dikarenakan perseroan telah memiliki modal kerja yang cukup untuk menjalankan kegiatan usaha perseroan,” tulis perseroan.

Adapun PT Matahari Department Store Tbk yakin pasar perseroan saat ini kurang dinilai dan mengharapkan pembelian kembali saham 2022 akan meningkatkan nilai pasar perseroan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham LPPF

Pada penutupan perdagangan Jumat, 4 Februari 2022, saham LPPF melonjak 3,19 persen ke posisi Rp 3.880 per saham. Saham LPPF dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 3.750 per saham.

Saham LPPF berada di level tertinggi Rp 3.950 dan terendah Rp 3.750 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.872 kali dengan volume perdagangan 54.551. Nilai transaksi Rp 20,9 miliar.